JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menyatakan ada lima ciri-ciri tersangka yang meracuni Wayan Mirna hingga tewas di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta tersebut. Kelima ciri itu adalah orang dekat korban, seorang psikopat, berkepribadian ganda, berdarah dingin, dan mampu membunuh sambil tersenyum.
“IPW menilai, Polda Metro Jaya sebenarnya sudah memiliki alat bukti yang kuat dalam kasus Mirna. Untuk itu polisi jangan ragu dan harus segera menetapkan tersangka yang meracun Wayan Mirna hingga tewas,” ujar Neta dalam keterangab persnya yang diterima redaksi cakrawarta.com, Sabtu (30/1/2016).
Meski demikian, Neta menambahkan bahwa tersangka tak perlu segera ditahan. Tapi dengan adanya penetapan tersangka akan lebih mudah bagi polisi untuk melakukan penggeledahan, terutama ke rumah tersangka dan ke tempat-tempat lain yang berkaitan dengan keberadaan tersangka. “Jika polisi tidak segera menetapkan tersangka dikhawatirkan sejumlah alat bukti lain dihilangkan pihak tak bertanggung jawab,” imbuhnya.
Padahal menurut Neta, alat-alat bukti itu bisa jadi berkaitan dengan motif pembunuhan Mirna. Setelah menetapkan tersangka, Neta menyarankan polisi harus mencari motif pembunuhan ini, apakah karena persoalan cinta segi tiga, dendam atau justru tersangka adalah pelaku pembunuh bayaran.
Berdasarkan analisis pihak IPW, dari kronologis kasus Mirna terlihat pelaku memang ingin dengan cepat menghabisi korban. Penyebabnya tak lain karena racun sianida yang dimasukkan ke kopi Mirna dosisnya sangat tinggi hingga bisa membunuh 20 sampai 25 orang dalam tempo singkat. “Dalam kasus ini hanya ada lima pihak yang terkait dengan keberadaan kopi beracun tersebut, yakni petugas pembuat kopi dan pelayan yang mengantar kopi di Kafe Oliver, Mirna, Jesica serta Hani,” papar Neta.
Dalam kasus ini, dari CCTV di TKP sebenarnya polisi sudah mendapatkan berbagai indikasi dan petunjuk yang kuat sebagai alat bukti. Namun untuk mengungkap motifnya polisi perlu mendapatkan bukti-bukti lain, seperti bungkus sianida, bon pembelian sianida atau petunjuk-petunjuk lain dari HP, komputer, membuka google tersangka, atau data-data lain di rumah tersangka.
“Memang tak mudah untuk mengungkap kasus pembunuhan dengan racun, tapi Polri pernah punya prestasi dalam mengungkap kasus pembunuhan Munir, yang diracun dalam penerbangan dari Jakarta ke Belanda,” pungkasnya.
(bti)