JAKARTA – Kordinator Indonesia Energy Watch (IEW), M. Adnan Rarasina pada Sabtu (26/3/2016) menyatakan bahwa pendapatan netto dari Perusahaan Gas Negara (PGN) mencapai USD 3,41 miliar setara dengan Rp 4,07 Triliun atau naik 13,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni USD 3 miliar.
Data ini senada dengan yang diumumkan PGN melalui Direktur Utamanya Hendi Prio Santoso beberapa waktu lalu menjelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) April 2016 mendatang. Pengumuman kepada publik tersebut menurut Adnan Rarasina sesuatu yang positif dan patut diapresiasi.
Namun di satu sisi, menurut Adnan ada dugaan korupsi PGN pada proyek regasifikasi atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung senilai USD 100 juta. Hal itu dikarenakan tidak optimalnya FSRU Lampung dalam beroperasi.
“PGN sendiri harus tetap berkewajiban membayar sewa ke pihak ‘Hoegh’ selaku kontraktor sebesar US$ 6 juta per bulan. Kasus ini sendiri kini tengah ditangani oleh Kejaksaan Agung dengan nilai total indikasi kerugian negara kurang lebih Rp 1 triliun atau hampir 30% lebih dari laba PGN periode ini,” ujar Adnan Rarasina dalam keterangannya pada redaksi cakrawarta.com
Fakta ini membuat pihak IEW mendesak Menteri BUMN, Rini Soemarno sebagai pemegang saham mayoritas mewakili rakyat Indonesia untuk mengganti seluruh direksi PGN dalam RUPS mendatang. “Ini penting sebagai tanggung jawab perseroan dan tanggung jawab moral semua direksi PGN atas terjadinya skandal mega korupsi proyek FSRU Lampung,” imbuhnya dengan nada tegas.
Adnan menambahkan pihaknya bersama sejumlah elemen masyarakat akan menggelar mimbar bebas mulai 4 April 2016 mendatang di Kementerian BUMN untuk memberikan dorongan dan wujud keseriusan IEW dalam mendukung gerakan pemberantasan korupsi.
Adnan merinci nama-nama direksi PGN yang seharusnya dicopot dari jabatannya yaitu Direktur Utama Hendi Prio Santoso, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko M. Wahid Sutopo, Direktur Pengusahaan Jobi Triananda Hadjim, Direktur Teknologi dan Pengembangan Djoko Saputro, Direktur Keuangan M. Riza Pahlevi Tabrani dan Direktur SDM dan Umum Hendi Kusnad.
“BUMN sangat diharapkan tampil menjadi soko guru untuk menggerakkan perekonomian nasional yang sedang lesu. Untuk itu dibutuhkan anak bangsa yang punya komitmen kuat memajukan BUMN”, pungkasnya.
(ah/bti)