Monday, October 27, 2025
spot_img
HomeEkonomikaGus Lilur Gerakkan Santri untuk “Jihad Ketahanan Pangan” Lewat Budidaya Rumput Laut...

Gus Lilur Gerakkan Santri untuk “Jihad Ketahanan Pangan” Lewat Budidaya Rumput Laut Terbesar di Dunia

Ilustrasi. (Foto: Cakrawarta)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober 2025, ribuan santri yang tergabung dalam Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) dan anak perusahaannya Bandar Rumput Laut Nusantara (BRULANTARA) Grup menggelar aksi nyata bertajuk “Jihad Ketahanan Pangan” di Teluk Pulau Malang, Desa Saobi, Kecamatan Kangayan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (22/10/2025) .

Sejak pagi, para santri memulai penanaman rumput laut seluas tujuh hektar sebagai tahap awal dari proyek besar budidaya rumput laut nasional yang ditargetkan mencapai 50.000 hektar. Bila tercapai, program ini akan menjadi budidaya rumput laut terbesar di dunia.

“Hari Santri adalah momentum untuk menghidupkan kembali semangat jihad. Bukan dengan senjata, tapi dengan kerja nyata menjaga ketahanan pangan bangsa. Melalui laut, santri ikut berdaulat,” ujar HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, yang akrab disapa Gus Lilur, pendiri dan pemilik BALAD Grup sekaligus BRULANTARA Grup.

Program Jihad Ketahanan Pangan ini menjadi terobosan strategis di tengah tantangan krisis pangan global. Dengan fakta bahwa 72% wilayah Indonesia adalah laut, Gus Lilur menilai potensi bahari harus menjadi tumpuan utama ketahanan pangan nasional.

BRULANTARA Grup bahkan tengah menyiapkan pembangunan pabrik “beras rumput laut” di Kabupaten Sumenep dan Situbondo, Jawa Timur, sebagai inovasi sumber pangan alternatif berbasis kekayaan laut Indonesia.

“Kami ingin membuktikan bahwa laut bukan hanya sumber garam, tapi juga sumber pangan masa depan. Santri bisa jadi pelopor ekonomi biru yang mandiri dan berdaya,” tegas Gus Lilur yang juga Ketua Umum Netra Bakti Indonesia (NBI) itu.

Momentum Hari Santri tahun ini, lanjutnya, mengingatkan kembali pada Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang dikumandangkan Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Kini, semangat jihad itu dihidupkan kembali dalam bentuk “jihad pangan” dengan membangun kemandirian ekonomi dan menjaga martabat bangsa lewat hasil karya dan inovasi santri.

BALAD Grup bersama BRULANTARA Grup, lanjutnya, menegaskan komitmennya menjadikan Republik Indonesia sebagai kiblat baru budidaya rumput laut dunia.

“Santri hari ini tidak hanya berjuang di pesantren, tapi juga di laut dan laboratorium. Kami ingin santri menjadi simbol kemandirian ekonomi umat,” ujar Gus Lilur menutup pernyataannya.

Selamat Hari Santri 22 Oktober 1945-22 Oktober 2025, dimana dari Gus Lilur dan langkah luar biasanya itu maka kita bisa tersenyum bahagia bahwa ternyata Santri Berdaya, Santri Berbudidaya, Santri Berjihad untuk Ketahanan Pangan.(*)

Editor: Tommy dan Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular