Thursday, March 28, 2024
HomeSains TeknologiKesehatanFlu Burung Muncul Kembali, Pakar Unair Sarankan Beli Ayam Potong Daripada Ayam...

Flu Burung Muncul Kembali, Pakar Unair Sarankan Beli Ayam Potong Daripada Ayam Hidup

ilustrasi. (foto: promega connections)

SURABAYA – Virus flu burung akhir-akhir ini tengah meresahkan masyarakat. Banyak kabar yang beredar di media bahwa virus ini kembali muncul setelah beberapa periode tidak terdengar kabarnya.

Menanggapi hal itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) Prof. Dr. Chairul Anwar Nidom, MS., drh., menuturkan bahwa munculnya virus flu burung akhir-akhir ini merupakan peristiwa alamiah.

“Virus ditakdirkan oleh Allah dalam tubuhnya tidak memiliki kelengkapan, jadi tidak bisa menghasilkan energi sendiri. Tapi dia diberikan tugas oleh Allah untuk memperbanyak diri,” tuturnya pada media ini.

Untuk bertahan hidup sebuah virus harus mencari inang agar bisa mendapatkan energi. Hal ini dilakukan virus agar bisa memperbanyak diri.

“Kalau sakit berarti inang tidak siap didatangi virus,” imbuhnya.

Virus yang menginfeksi ayam ini dapat mengakibatkan kematian pada ayam dengan persentase hingga 100%. Meski demikian, belum ada bukti penelitian bahwa virus ini dapat menular antar manusia.

“Sampai saat ini belum ada fakta yang mengatakan bahwa virus flu burung bisa menular sesama manusia,” ujar Guru Besar Biologi Molekuler Virus tersebut.

Keadaan ini membuat masyarakat khawatir untuk mengkonsumsi produk unggas, baik daging atau telur. Nidom menjelaskan bahwa masyarakat tak perlu khawatir soal hal tersebut. Meski merupakan virus yang berbahaya, virus flu burung dapat mati akibat pemanasan.

“Sebelum dijual, ayam itu ada proses pencabutan bulu. Saat pencabutan bulu ayam dilakukan pemanasan dengan air suhu 56 sampai 60 derajat celcius, itu virus sudah mati,” jelasnya.

Virus ini akan tetap ada saat ayam dalam keadaan hidup. “Masyarakat jangan mendekati kerumunan ayam. Ini punya potensi membawa virus,” pesan Nidom.

Sementara itu, produk telur juga tak perlu dihindari. Telur tidak memiliki potensi menularkan virus. “Selain kulit telur, di dalam telur itu ada selaput tipis berwarna putih yang menjadi penyaring semua mikroba dari luar,” ungkapnya.

Nidom justru menyarankan masyarakat untuk membeli ayam potong yang biasa dijual di pasar dibanding ayam dalam keadaan hidup.

“Jangan kemudian membeli ayam hidup dan dipotong sendiri itu banyak risiko. Lebih baik beli yang sudah dipotong atau di warung yang sudah matang,” kata Ketua Dewan Pembina Nidom Foundation tersebut.

Virus flu burung menular melalui hidung, mulut, dan mata dan karenanya, lanjut Nidhom, enggunaan masker dapat menjadi cara untuk mencegah penularan virus ini. Saat pandemi Covid-19 masyarakat diimbau untuk menggunakan masker, meski saat ini angka kejadian Covid-19 tidak seganas dulu, Nidom menerangkan bahwa kebiasaan menggunakan masker jangan dihilangkan.

“Dengan menggunakan masker maka semua material baik virus, debu, dan sebagainya bisa dihalangi oleh masker. Peluang virus flu burung masuk ke tubuh lebih kecil,” terangnya.

Cara lainnya adalah selalu menjaga kesehatan. Jika tubuh manusia memiliki kekebalan yang baik, maka dapat mengurangi akibat buruk infeksi virus. Selain itu masyarakat tak perlu panik dalam menghadapi hal ini.

“Jangan takut untuk menghadapi makhluk hidup bernama virus ini. Kalau takut bisa stres dan imun turun. Ini yang bisa menyebabkan berkembangnya virus menjadi berbahaya,” pungkasnya.

(mar/pkip/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular