Thursday, February 13, 2025
spot_img
HomeSosial BudayaDikenal Peduli Budaya, Pelaku Pariwisata Madura Dapuk Mayjen TNI Farid Makruf Jadi...

Dikenal Peduli Budaya, Pelaku Pariwisata Madura Dapuk Mayjen TNI Farid Makruf Jadi Dewan Pembina ASPRIM

Mayjen TNI Dr. Farid Makruf, M.A saat menerima secara simbolis seragam ASPRIM dari Sekjen ASPRIM, Ach Choirul Ramadani di kompleks Lapangan Kerapan Sapi Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Minggu (15/12/2025). (foto: asprim for cakrawarta)

Pamekasan, – Ada yang istimewa hari ini, Minggu (15/12/2025) di Lapangan Sape Kerap Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Pangdam V/Brawijaya 2022-2023 Mayjen TNI Dr. Farid Makruf, M.A yang tengah asyik menonton pertandingan kerapan sapi, didatangi sejumlah pelaku pariwisata seluruh Madura. Usut punya usut, ternyata, para pelaku pariwisata yang tergabung dalam ASPRIM atau Asosiasi Pariwisata Madura itu mendapuk jenderal bintang dua TNI itu untuk menjadi Dewan Pembina.

Kepada media ini, Sekjen ASPRIM, Ach Choirul Ramadani mengatakan bahwa alasan pihaknya menjadikan Mayjen TNI Farid Makruf sebagai jadi Dewan Pembina karena beberapa alasan. Pertama, Putra Daerah. Latar belakang putra daerah yang berasal dari Madura khususnya dari Bangkalan, dimana menurut Choirul -sapaan karibnya- proses sang tokoh sampai berada pada titik saat ini, merupakan motivasi bagi semua lapisan pelaku pariwisata untuk selalu optimis dan punya harapan panjang.

“Kisah hidup beliau yang luar biasa menjadi motivasi kami bahwa selaku pengelola sektor pariwisata Madura bisa juga terus berkembang dan sejajar dengan daerah lain sehingga ke depannya mampu memberikan dampak kesejahteraan bagi warga dan pelaku pariwisata yang terlibat di dalamnya,” ujar Choirul.

Selain itu, Mayjen TNI Farid Makruf, lanjutnya, adalah sosok yang dikenal sebagaii pecinta budaya, dimana terbukti dengan kecintaannya pada Tradisi Budaya Kerapan Sapi Madura. “Kecintaan beliau ini sebagai bentuk kepedulian dalam upaya pelestarian Tradisi Budaya Kerapan Sapi Madura sehingga nantinya diharapkan tradisi budaya ini akan berkolaborasi dalam pemanfaatannya dengan rencana pengembangan dan pemajuan Pariwisata Madura,” imbuh Choirul.

Dan tak kalah penting, lanjut Choirul, aspek ketokohan Mayjen TNI Farid Makruf yang dikenal menjadi salah satu representasi dari berbagai banyak Tokoh Madura yang memiliki prestasi gemilang. Raihan prestasi itu pun diharapkan mampu ditularkan pada segenap pengurus dan anggota ASPRIM.

“Tentu harapannya raihan prestasi gemilang bilang bisa tertular ke kami sehingga nantinya bisa memberikan support kepada pelaku pariwisata Madura agar terus berkarya dan punya semangat kepedulian dalam pengembangan dan pemajuan Pariwisata Madura,” tandasnya.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Mayjen TNI Farid yang saat ini mengemban amanah sebagai Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Sumber Kekayaan Alam Lemhanas RI itu akn senantiasa mendukung apapun langkah positif anak bangsa dimanapun dan kapanpun, lebih-lebih dari Madura.

“Ank-anak bangsa adalah aset masa depan bangsa dan negara. Keinginan positif kawan-kawan ASPRIM ini saya baca sebagai bagian dari energi sinergi dan kolaborasi. Tentu saya sangat mendukung giat positif yang dilakukan ASPRIM sehingga dengan penuh kebanggaan siap menjadi bagian Keluarga Besar ASPRIM,” tegas Mayjen TNI Farid.

Pria yang pernah diamanahi sebagai Kaskostrad periode 2023-2024 itupun menambahkan, permintaan ASPRIM untuk menjadikan dirinya untuk melangkah bersama demi kemajuan pariwisata Indonesia khususnya Madura di momen Hari Juang TNI AD yang ke-79 terasa istimewa.

“Bahwa dengan semangat Hari Juang TNI AD tersebut, perjuangan TNI demi ibu pertiwi, untuk bangsa dan negara dapat dilakukan di berbagai sektor, yang salah satunya adalah bagaimana ikut berperan mengembangkan sektor pariwisata demi mewujudkan Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045. Terima kasih atas kepercayaan kawan-kawan ASPRIM dan sebagai TNI, apapun itu demi Indonesia, saya siap memberikan dukungan,” paparnya menambahkan.

Pati TNI Abituren 1991 itu pun punya pesan untuk ASPRIM agar terus mengembangkan budaya dan tradisi positif Madura serta berupaya secara konsolidatif dan solid untuk menghilangkan tradisi yang justru semakin memperburuk citra Madura misalnya budaya carok.

“Tentu dalam melangkah bersama ini, ASPRIM harus bisa menghidupkan budaya dan tradisi positif di Madura sebagai bagian inherent mengembangkan dan memajukan pariwisata dan menghilangkan tradisi-tradisi buruk. Misalnya budaya carok, maka harus bisa diambil sisi positifnya bagi kehidupan masyarakat Madura yaitu membela kebenaran, kejujuran dan harga diri serta kemampuan ilmu bela diri bukan dalam pemaknaan yang negatif yang berdampak buruk pada citra Madura secara umum ataupun secara khusus pada sektor pariwisata Madura,” pungkasnya.

(tommy/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular