MADIUN, CAKRAWARTA.com – Dari sebuah desa di kaki Gunung Wilis, harapan baru kini bertunas. Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, yang dulu jauh dari denyut ekonomi perkotaan, kini menggeliat setelah program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Kodim 0803/Madiun membuka akses jalan baru sepanjang 3.500 meter.
Bagi warga, jalan ini lebih dari sekadar rabat tanah. Ia adalah denyut kehidupan, menghubungkan hasil kebun dan ladang dengan pasar, sekaligus menekan biaya distribusi yang selama ini menjerat petani.
Danrem 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto, menyebut pembangunan jalan tersebut akan berpengaruh langsung pada stabilitas harga. “Kami optimis jalan baru ini menekan inflasi langsung dari hulu. Apalagi Pemkab siap melanjutkan pembangunan untuk diperkeras. Komoditas dari Ngranget, baik perkebunan maupun pertanian, akan lebih cepat sampai ke kota,” ujarnya, Senin (25/8/2025).
Ia menambahkan, distribusi yang lancar berarti biaya akomodasi turun, sehingga harga di pasar tidak melonjak. “Disadari atau tidak, jalannya bagus maka harga pun bisa stabil,” tegasnya.
Perubahan nyata dirasakan warga Dusun Nglengko. Jika sebelumnya harus menempuh jarak 43 kilometer untuk menuju Caruban, kini jarak itu terpangkas menjadi 30 kilometer saja. Waktu tempuh yang lebih singkat berarti biaya angkut lebih ringan.
Ngranget selama ini dikenal sebagai penghasil cengkeh, cokelat, dan kopi. Sementara dari sektor pertanian ada porang dan jagung. Namun potensi itu kerap terbentur masalah klasik: akses jalan. Akibatnya, panen sering terlambat sampai pasar, bahkan tak jarang dijual murah ke tengkulak.
Kini, berkat gotong royong TNI dan masyarakat, jalan baru itu membawa angin segar. Para petani bisa berharap hasil panennya bernilai lebih, sementara roda ekonomi desa berputar lebih cepat.
TMMD kali ini bukan sekadar membangun jalan, melainkan membangun kepercayaan diri dan ketahanan ekonomi desa. Dari Ngranget, pesan sederhana tapi kuat mengalir: ketika desa bergerak, inflasi tertahan, dan masa depan bangsa kian kokoh. (*)
Kontributor: Arwang
Editor: Abdel Rafi
