SURABAYA – Momen pesta demokrasi Pemilu tahun 2024 perlu disambut dengan upaya-upaya pencerdasan dan edukasi politik, utamanya Gen Z yang akan menjalani pemilu pertamanya. Maka dari itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) menyelenggarakan Talkshow Mimbar x Bincang Alumni dengan tema “Menyoal Pemuda dan Intrik Pemilu 2024” di Auditorium Candradimuka, GKB, Lt. 9 Kampus C, Unair, pada hari Selasa (21/11/2023).
Acara ini diadakan dengan tujuan membuka wawasan Gen Z dalam menghadapi pemilu perdananya, sebagaimana penuturan Achmad Fahri Hikmat, Ketua Pelaksana talkshow ini.
“Talkshow ini diadakan untuk memantik dan membuka wawasan teman-teman agar mengenal tidak hanya paslon eksekutif, namun juga para calon legislatif. Sekaligus mengedukasi bagaimana berpikir politik secara kritis,” ucapnya saat memberikan sambutan.
Kemudian dalam sesi talkshow, BEM FISIP Unair menghadirkan pakar-pakar di bidang media dan politik, pembicara pertama, Machmud Suhermono yang juga Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur menyampaikan urgensi validasi data sehingga tak terjebak dalam hoax media sosial,
“Dalam penyebaran berita di dunia media, terdapat dua media, media pers dan media sosial. Dalam segi kecepatan informasi, media pers jelas kalah cepat dengan media sosial. Sebab media sosial tidak perlu adanya tabayyun, validasi, dan verifikasi. Disinilah letak kerawanan, bias informasi terjadi. Maka, kembalilah ke media pers yang terpercaya,” jelas Machmud.
Kemudian dalam talkshow ini juga mengundang Kris Nugroho, Dosen Prodi Ilmu Politik FISIP Unair yang telah malang-melintang di dunia kepemiluan, ia menyoroti adanya secercah harapan dari pemilih pemuda terkait pandangannya dalam hal praktik politik uang.
“Populi Center merilis data terkait kekhawatiran pemuda dalam pemilu, Ternyata 48% khawatir adanya praktik politik uang, ini menarik. Jika ini digunakan sebagai energi positif, maka pemilih pemuda akan menjadi pemilih berintegritas. Yang tidak akan goyah ketika ada iming-iming imbalan materi,” terang Kris.
Narasumber terakhir, Bustomi Menggugat sebagai perwakilan IKA FISIP Unair menekankan pentingnya literasi agar terhindar dari hoax.
“Alvin Toffler, seorang futurolog mengatakan bahwa golongan illiterate bukanlah yang tidak bisa read & write (baca dan tulis). Namun mereka-mereka yang tidak sanggup learn & re-learn (belajar dan belajar ulang). Caranya adalah kita harus terbiasa membaca secara mendalam, in-depth, lalu melakukan compare & contrast (perbandingan dan mempertantangkan) dari satu data dengan data lain yang berlawanan,” ucap Bustomi yang juga Direktur Institute for Strategy and Political Studies (INTRAPOLS) itu.
Dalam Talkshow ini tidak hanya menampilkan pemaparan dan diskusi dengan para pakar tersebut tetapi juga melibatkan audiens yang merupakan pemilih pemula atau pemilih perdana pada Pemilu 2024 mendatang. Antusiasme peserta nampak tinggi, terlihat dari banyaknya peserta yang mengacungkan tangannya untuk bertanya.
Selain talkshow bersama pakar media dan politik tersebut, acara Mimbar x Bincang Alumni ini juga menyediakan sesi debat terbuka antar caleg dari ketiga poros koalisi, Rahadian Bino dari 01 (Caleg Nasdem), Sekar Pramesti dari 02 (Caleg Demokrat), serta Seno Bagaskoro dari 03 (caleg PDIP). Selain itu acara ini juga menghadirkan hiburan band serta stand up comedy.
(Rafel/Sule)