
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Siapa sangka, perjalanan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ke Malaysia justru menjadi awal kisah indah bagi Mercia Meixi, mahasiswi Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR). Di tengah padatnya laporan PKL dan persiapan skripsi, Merci sapaan akrabnya, justru berhasil menorehkan prestasi gemilang dimana ia dinobatkan sebagai Ning Surabaya 2025.
Kemenangan itu terasa manis sekaligus mengejutkan. Merci tak menyangka dirinya bisa melangkah sejauh ini di ajang Pemilihan Cak dan Ning Surabaya 2025, sebuah kompetisi bergengsi yang menjadi ikon representasi generasi muda Kota Pahlawan.
“Atas dukungan keluarga dan teman-teman, akhirnya saya memantapkan diri untuk ikut Pemilihan Cak dan Ning Surabaya 2025,” ujarnya dengan wajah sumringah.
Bagi Merci, perjuangan menuju malam final bukanlah perjalanan yang mudah. Ia harus membagi waktu antara menyusun laporan PKL di Malaysia, persiapan penelitian skripsi, dan latihan intensif menjelang kompetisi.
“Meskipun dengan keterbatasan waktu, saya tetap berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin. Saya banyak belajar tentang Surabaya agar bisa menjadi Ning yang benar-benar mengenal kotanya,” tuturnya.
Merci menyebut kunci suksesnya adalah disiplin dan manajemen waktu. Ia menerapkan sistem skala prioritas agar kegiatan akademik dan kompetisi dapat berjalan beriringan tanpa saling mengorbankan.
Lebih dari sekadar ajang kecantikan, Merci merasakan nilai yang jauh lebih dalam selama mengikuti proses karantina dan pelatihan. Ia menyebut kebersamaan di antara para finalis sebagai hal paling berkesan.
“Kami tidak saling menjatuhkan, justru saling mendukung dan melengkapi. Dari sini saya belajar arti saudara yang sesungguhnya,” katanya.
Pesan Inspiratif: Coba Hal Baru, Jangan Takut Gagal!
Sebagai Ning Surabaya 2025, Merci berharap bisa menjadi contoh bagi generasi muda untuk berani keluar dari zona nyaman.
“Memulai hal baru memang menantang, tapi jangan pernah menahan diri untuk mencoba! Bisa jadi hal baru itu justru yang membuatmu bersinar,” ucapnya.
Ia juga berpesan agar para pelajar dan mahasiswa tetap memprioritaskan tanggung jawab akademik, sembari terus mengasah potensi diri di berbagai bidang.
“Teruslah bekerja keras, eksplorasi banyak hal, tapi jangan lupakan tugas utamamu sebagai pelajar,” pungkasnya dengan senyum optimistis.
Untuk diketahui, pemilihan Cak dan Ning Surabaya merupakan program tahunan Pemerintah Kota Surabaya untuk mencari duta wisata, budaya, dan generasi muda inspiratif yang mampu memperkenalkan potensi Kota Pahlawan di tingkat nasional maupun internasional. (*)
Editor: Abdel Rafi



