Tuesday, February 11, 2025
spot_img
HomeInternasionalAntisipasi Kebijakan Presiden Baru Amerika Serikat, PDKN Minta Pemerintahan Prabowo Subianto Lebih...

Antisipasi Kebijakan Presiden Baru Amerika Serikat, PDKN Minta Pemerintahan Prabowo Subianto Lebih Hati-Hati Melangkah

Dr.Rahman Sabon Nama dengan Dokter Cardologis Dr Nik Ahmad Eid Bin Nik Mahmood sebelum melakukan pemeriksaan medis di Malaka, Malaysia, Selasa (10/12/2024). (foto: ist)

Malaysia, – “Pemerintahan Prabowo Subianto tidak cukup hanya menempuh langkah cakap dan berani, tetapi harus juga harus melakukan langkah diplomasi yang piawai dan penuh kehati-hatian karena secara geo ekonomi, perdagangan Amerika Serikat bergantung pada pasokan dari negara BRICS,” ujar Dr. Rahman Sabon Nama, Ketua Umum Partai Daulat Kerajaan Nusantara (PDKN) menanggapi situasi terkini politik internasional kaitannya dengan langkah-langkah politik luar negeri pemerintahan Prabowo Subianto, Selasa (10/12/2024).

Cucu buyut atau Wareng V Adipati Kapitan Lingga Ratuloly yang tengah berada di negeri Malaka (Malaysia) menegaskan bahwa langkah-langkah itu dapat dilakukan dengan terus memantau perkembangan pemerintahan baru Amerika Serikat di bawah Donald Trump. “Termasuk juga sikap Donald Trump terhadap kelompok BRICS dalam rancangan fenomenal tentang Dedolarisasi untuk tatanan mata uang global,” imbuhnya.

Dari kunjungannya ke Singapura dan Malaysia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Hospital Kesultanan Johor di Malaysia, dirinya mendapat informasi yang tengah berkembang di Singapura dan Malaysia bahwa Presiden Donald Trump akan memberlakukan pengenaan tarif 100% pada negara anggota BRICS, Kanada, Meksiko dan China akibat dari transaksi perdagangan mengganti mata uang US Dolar atau Dedollarisasi dengan mata uang ketentuan BRICS.

“Tidak tertutup kemungkinan, Donald Trump juga akan berlakukan tarif perdagangan yang sama pada negara anggota mitra seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan termasuk Indonesia terutama pasca pembelian alutsista dari Rusia,” tukas pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Pedagang Dan Tani Tanaman Pangan Dan Holtikultura Indonesia (APT2PHI) itu.

Oleh karena, Rahman Sabon Nama menyarankan agar Pemerintahan Prabowo Subianto melalui Menteri Luar Negeri dan Menteri Perdagangan, terus memantau perkembangan terkini yang terjadi di Amerika Serikat dengan pemerintahan baru Donald Trump.

“Musababnya, apabila kebijakan tarif 100% dikenakan juga pada Indonesia sebagai anggota mitra BRICS akan menyulitkan perekonomian Indonesia sehingga berpotensi mengganggu keberlangsungan pemerintahan Prabowo Subianto,” tegasnya.

Untuk mengantisipasi dampak ekonomi yang lebih serius, Rahman Sabon Nama beserta para raja dan sultan Nusantara yang tergabung dalam PDKN mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan BUMN sebagai agen pembangunan.

“BUMN harus dijadikan agen pembangunan dengan tak lupa melibatkan seluruh rakyat melalui koperasi dan UMKM,” pungkas Rahman.

(rils/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular