JAKARTA – Kabar tentang pergantian Kabinet Kerja jilid dua terus berhembus. Kali ini yang disesas-desuskan akan diganti adalah Jaksa Agung, H.M. Prasetyo. Menanggapi hal itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo tak memberikan jawaban normatif.
Mendagri hanya menjelaskan bahwa sejak awal partai politik yang mendukung Presiden Joko Widodo, melakukan semuanya dengan ikhlas. Artinya, tak ada ketentuan siapa mendapat apa. Sehingga semua yang keluar atau masuk kabinet, menurut Tjahjo, adalah murni hasil evaluasi Presiden.
“Dulu semua parpol mendukung Jokowi tanpa kontrak,” ujar Mendagri saat ditemui di Badiklat Kemendagri, Kalibata, Jakarta, Jumat (6/11).
Bahkan, mantan Sekjen PDIP ini mengakui semua orang di jajaran kementerian Kabinet Kerja tak pernah lolos dari evaluasi Presiden. Menurut Tjahjo, setiap rapat terbatas, Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan soal garis-garis kebijakan. Sehingga ketika ada Menteri yang menyimpang akan selalu kena teguran.
Tjahjo sendiri sering menerima arahan dari Presiden melalui telepon. Kunjungannya ke sejumlah titik di daerah-daerah terluar Indonesia juga mengikuti arahan Presiden Joko Widodo.
“Mungkin beliau juga menelepon semua menteri juga,” imbuh Tjahjo.
Disinggung soal siapa saja yang sudah memasukkan nama terkait rencana pergantian menteri, Tjahjo enggan memberikan komentar lebih jauh. Ia hanya mengatakan semuanya boleh memasukkan nama, asal sesuai penilaian Presiden.
“Semua masuk ga apa-apa,” pungkas pria asal Semarang tersebut.
(msa/bti)