
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Di tengah tantangan global yang makin kompleks, ketahanan pangan menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas bangsa. Kesadaran itulah yang mendorong Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk memberikan perhatian khusus terhadap upaya konkret jajaran TNI dalam mendukung program strategis ini.
Dalam kunjungan kerjanya di Grand Fullerton Ballroom, Surabaya, Kamis (22/5/2025), Panglima TNI memberikan pengarahan penting kepada satuan komando kewilayahan (Satkowil) di lingkungan Kodam V/Brawijaya. Namun, sebelum itu, ia menyempatkan diri meninjau stand-stand ketahanan pangan yang dipamerkan para prajurit Brawijaya.
Sorotan utama jatuh pada stand Korem 081/DSJ. Di sanalah semangat kemandirian dan inovasi tampak nyata. Berbagai hasil bumi seperti beras, sayuran segar, buah-buahan, hingga produk unggulan seperti susu kambing etawa dipajang dengan penuh kebanggaan. Tidak hanya hasil panen, sejumlah teknologi pendukung ketahanan pangan seperti bibit unggul, pupuk organik Proklamator, insektisida, dan fungisida juga menjadi bagian dari etalase kerja nyata Korem 081/DSJ.
Danrem 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto, menjelaskan bahwa apa yang ditampilkan hanyalah sebagian kecil dari hasil jerih payah jajarannya. “Yang kami tampilkan hari ini adalah representasi dari Kodim 0807/Tulungagung, Kodim 0808/Blitar, dan Kodim 0810/Nganjuk. Ini hanya sampel. Seandainya ada ruang lebih luas, tentu akan lebih banyak yang bisa kami hadirkan,” ungkapnya.
Bagi Untoro, kunjungan Panglima bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah kehormatan dan suntikan semangat untuk terus melaju. “Ini bukan hanya kebanggaan, tapi juga amanah. Kami siap bekerja lebih keras lagi, memperkuat peran TNI sebagai pelindung rakyat yang juga mampu menjawab tantangan pangan nasional,” tegasnya dengan mata berbinar.
Kunjungan Panglima TNI ke stand Korem 081/DSJ menjadi simbol harapan baru—bahwa ketahanan pangan bukan hanya tugas kementerian atau lembaga tertentu, melainkan panggilan seluruh elemen bangsa, termasuk prajurit berseragam loreng yang tak hanya piawai menjaga kedaulatan, tapi juga mampu menanam, merawat, dan memanen harapan.
(Arwang/Rafel)