
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Di era digital, guru tak hanya dituntut piawai mengajar agama dan ilmu dasar, tetapi juga harus melek teknologi. Itulah semangat yang diusung LP Ma’arif Kota Surabaya saat menggelar “Workshop Deep Learning dan Coding” untuk guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) Ma’arif se-Surabaya, pada Sabtu (27/9/2025).
Bertempat di Kantor LP Ma’arif Surabaya, Jalan Makam Paneleh 70–74, kegiatan ini diikuti sekitar 110 guru. Antusiasme terlihat sejak pagi hingga siang saat para peserta diajak memahami dasar-dasar deep learning dan coding sebagai bekal mengajar di kelas.
Dalam keterangannya, Ketua LP Ma’arif Surabaya, Moh. Cholil, M.Pd.I, menegaskan pentingnya guru Ma’arif untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Guru Ma’arif memiliki dua manfaat sekaligus, duniawi dan ukhrawi. Duniawi, karena ilmu yang diajarkan mencerdaskan anak didik. Uhkrawi, karena setiap ilmu yang diamalkan murid akan menjadi pahala dan keberkahan bagi guru yang mengajarkannya,” ujar Cholil, Minggu (28/9/2025) pagi.
Ia menekankan, nilai keberkahan inilah yang membedakan guru Ma’arif dengan lingkungan lain. Sesuai mottonya, “Sinergi Manfaati Barokahi”, para guru diharapkan sabar dan ikhlas dalam mengawal pendidikan berbasis Ahlussunnah wal Jamaah di bawah naungan NU.
Workshop ini menghadirkan narasumber Antok Tri Prabowo, S.Psi. dari Klaten, Jawa Tengah, yang membagikan pengalaman praktis dalam mengintegrasikan deep learning dan coding ke dalam metode pembelajaran modern.
Dengan bekal baru ini, guru-guru Ma’arif Surabaya kini tak hanya membimbing anak didik dalam hal keagamaan, tetapi juga menyiapkan mereka menjadi generasi yang melek teknologi, cerdas, dan berakhlak di era digital. (*)
Kontributor: A. Zaini
Editor: Abdel Rafi



