
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Nama Nabi Muhammad SAW bukan sekadar identitas, tapi juga sumber keberkahan yang tak boleh hilang dari kehidupan sehari-hari, bahkan di media sosial. Pesan itu disampaikan dai muda Pesantren Lirboyo Kediri, Gus Ahmad Kafa, dalam Majelis Subuh GenZI (MSG) episode ke-22 bertajuk “Cahaya Nabi, Terangi GenZI” di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Minggu (28/9/2025).
Di hadapan ratusan Generasi Z Islami (GenZI), Gus Ahmad menekankan pentingnya menghadirkan nama Nabi dalam setiap ruang kehidupan. “Jangan sehari pun meninggalkan nama Nabi Muhammad. Beliau adalah sosok istimewa, satu-satunya nabi yang diberi telaga Kautsar di surga, dan beliau pula yang bisa memberi syafaat untuk umatnya,” tegasnya.
Ia bahkan menyinggung kisah taubat Nabi Adam AS yang diterima Allah karena bertawassul dengan nama Nabi Muhammad, meski Rasulullah saat itu belum lahir. “Di Arsy, Nabi Adam melihat tulisan La ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah. Nama Muhammad berdampingan dengan Allah, pasti istimewa. Karena itu Nabi Adam bertawassul, dan taubatnya diterima,” jelasnya.
Menurut Gus Ahmad, keistimewaan nama Nabi seharusnya menjadi motivasi bagi GenZI untuk menumbuhkan mahabbah (cinta) kepada Rasul. “Gunakan medsos untuk menyebarkan sholawat dan kisah teladan Nabi. Di Mesir, masyarakat merayakan Maulid sebulan penuh dari hasil kerja setahun. Di Indonesia juga banyak perayaan Maulid, terutama di Madura, dengan anggaran jutaan,” ujarnya.
Senada, istrinya Ning Sheila Hasina Zamzami menambahkan, umat beruntung memiliki Nabi Muhammad sebagai beking hingga akhir zaman. “Seluruh amal umat disetorkan ke nabi. Maka biasakan membaca sholawat di awal dan akhir doa agar mustajab, dan jadikan kepatuhan pada ajaran beliau sebagai bukti cinta,” katanya.
Ia menekankan pentingnya menjaga akhlak, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. “Jangan hanya santun di dunia nyata, tapi di medsos justru bicara seenaknya. Ini memang tidak mudah, tapi harus dibiasakan sampai menjadi akhlak sejati. Itulah bukti cinta sejati kepada Rasulullah,” pungkasnya. (*)
Kontributor: Edy MAS
Editor: Abdel Rafi



