Saturday, June 14, 2025
spot_img
HomePolitikaSurvei LSI Denny JA: 7 Bulan Pemerintahan Prabowo-Gibran, 5 Rapor Biru dan...

Survei LSI Denny JA: 7 Bulan Pemerintahan Prabowo-Gibran, 5 Rapor Biru dan 2 Rapor Merah

Ilustrasi hasil survei LSI Denny JA.

JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Tujuh bulan pertama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencatat kinerja yang mendapat respons beragam dari publik.

Berdasarkan hasil survei nasional yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, terdapat lima sektor yang dinilai positif oleh mayoritas masyarakat. Namun, dua sektor strategis lainnya justru mendapat rapor merah dan menjadi perhatian serius publik.

Survei ini dilakukan pada 16–31 Mei 2025 terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia melalui metode multi-stage random sampling, dengan margin of error ±2,9%. Survei juga dilengkapi dengan riset kualitatif seperti diskusi kelompok terarah (FGD), wawancara mendalam, serta analisis media.

Mayoritas Puas Terhadap Stabilitas Nasional

Lima sektor yang mendapatkan penilaian positif dari masyarakat mencakup kondisi sosial budaya nasional (95,1%), keamanan (83,1%), stabilitas politik (70,8%), penegakan hukum (67,8%), dan ekonomi makro (67,4%).

“Stabilitas sosial dan politik ini menjadi fondasi penting bagi pemerintahan baru untuk membangun kepercayaan publik,” ujar peneliti Denny JA dalam paparan resmi yang diterima redaksi media ini, Rabu (4/6/2025).

Dua Sektor Strategis Dapat Rapor Merah

Namun demikian, publik mencatat dua sektor sebagai pekerjaan rumah mendesak: lapangan kerja dan harga kebutuhan pokok.

Sebanyak 60,8% responden menilai sulit mencari pekerjaan dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini bahkan lebih berat dirasakan di wilayah seperti Maluku dan Papua, di mana 87%warga menyatakan ketersediaan lapangan kerja makin menyusut.

Sementara itu, 58,3% responden mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Harga sembako yang tinggi menjadi sumber tekanan tersendiri, terutama bagi kelompok ekonomi bawah.

“Tekanan ekonomi mikro ini menjadi sinyal dini yang perlu segera direspons, terutama karena menyangkut kehidupan dasar masyarakat,” lanjutnya.

LSI: Empat Faktor Utama Penyebab Tekanan Ekonomi

LSI mencatat ada empat penyebab utama mengapa keresahan ekonomi muncul pada fase awal pemerintahan:

  1. Program unggulan seperti makan bergizi gratis dan hilirisasi industri masih dalam tahap implementasi awal.
  2. Pertumbuhan ekonomi kuartal ini masih di bawah 5%, sehingga belum mampu menyerap tenaga kerja secara luas.
  3. Ekspektasi masyarakat yang tinggi setelah kemenangan besar Prabowo-Gibran.
  4. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang cukup masif. Dalam dua bulan pertama 2025, tercatat ada 73.992 kasus PHK di berbagai sektor.

Tingkat Kepuasan Tetap Tinggi, Ini Alasannya

Meski mendapat dua rapor merah, secara keseluruhan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo–Gibran tetap tinggi, yakni 81,2%.

Ada empat faktor yang disebut LSI menjelaskan tingginya kepuasan ini:

  • Popularitas dan citra pribadi Presiden Prabowo yang masih sangat kuat di mata publik.
  • Efek honeymoon politik selama enam hingga dua belas bulan pertama pemerintahan.
  • Persepsi bahwa arah kebijakan pemerintah dinilai sudah benar (81% responden).
  • Minimnya gagasan besar dari kelompok oposisi yang bisa menandingi narasi pemerintah.

Arah Dianggap Tepat, Namun Bukti Masih Ditunggu

LSI menyimpulkan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran dinilai publik telah berada di jalur yang tepat, terutama dalam menjaga stabilitas nasional dan membangun fondasi kebijakan awal.

Namun, masyarakat juga mulai menuntut hasil konkret di sektor ekonomi mikro, terutama soal penciptaan lapangan kerja dan harga kebutuhan pokok yang lebih terjangkau.

“Kepercayaan publik sudah terbentuk, tapi ke depan masyarakat ingin melihat bukti: pekerjaan tersedia, harga sembako turun, dan kehidupan sedikit lebih baik dari kemarin,” demikian bunyi kesimpulan survei LSI.***

Editor: Tommy dan Rafel 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular