Friday, April 19, 2024
HomeBerita AllProgres 98: Kenapa KPK Seolah Mendiamkan Dugaan Korupsi Yang Libatkan Jokowi-Ahok

Progres 98: Kenapa KPK Seolah Mendiamkan Dugaan Korupsi Yang Libatkan Jokowi-Ahok

Presiden RI, Joko Widodo
Presiden RI, Joko Widodo

JAKARTA – Kordinator Progres 98, Faizal Assegaf menyatakan heran dengan sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tampak begitu ciut untuk membongkar berbagai kasus dugaan korupsi yang disinyalir melibatkan Jokowi-Ahok saat menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur  DKI Jakarta.

“Begitu banyak fakta penyimpangan namun KPK hanya membungkam,” ungkap Faizal pada wartawan di Jakarta, Kamis (9/7).

Menurut Faizal, berbagai pihak sudah mendesak pengusutan atas dugaan keterlibatan Jokowi – Ahok dalam serangkaian kasus korupsi, tapi sama sekali tidak dipedulikan oleh KPK.

“Lembaga superbodi itu seolah ‘melempem’ jika diminta mengusut dugaan keterlibatan Jokowi-Ahok dalam beragam kasus korupsi yang terjadi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta,” tegas Faizal.

Tokoh yang merupakan salah satu penggerak Reformasi 1998 tersebut menyatakan dalam pertemuan resmi Progres 98 dengan Jubir KPK, Johan Budi tanggal 4 Agustus 2014 silam, sikap KPK terkait persoalan aneka skandal APBD DKI dipertanyakan.

“Jawaban dari Johan Budi yang bertindak mewakili Komisioner KPK saat itu menegaskan mereka tidak tahu. Aneh karena begitu nyata kasus dugaan korupsi penggunaan APBD DKI hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tapi dianggap angin lalu oleh KPK,” jelas Faizal dengan serius.

Menurutnya, keanehan itu semakin terlihat sejak Jokowi terpilih menjadi Presiden dan Ahok dilantik jadi Gubernur, skandal APBD DKI makin tertutup rapat. Saat ini ketika BPK kembali membeberkan temuan terbarunya dalam penyimpangan APBD DKI.

“Angkanya mengagetkan kalangan masyarakat luas dan membuat kepanikan yang luar biasa bagi Ahok. Maklum temuan BPK tersebut dapat menyeretnya ke penjara,” kata Faizal.

Mendasarkan pada temuan BPK tersebut, menurutnya publik kembali mendesak KPK untuk bertindak tegas, tidak tebang pilih. Pihaknya meminta KPK segera memeriksa dugaan keterlibatan Jokowi-Ahok dalam kasus dimaksud.

“Jika KPK takut mengusut kejahatan korupsi pada APBD DKI, maka jelas hal itu akan menuai kemarahan rakyat. Ahok boleh saja membantah, tapi fakta-fakta korupsi yang terungkap tidak bisa ditutupi. Kalau bersih mengapa takut?” pungkasnya. (fa/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular