Thursday, March 28, 2024
HomeEkonomikaPakar: Berwisata Saat Lebaran Boleh, Asal Patuh Protokol Kesehatan

Pakar: Berwisata Saat Lebaran Boleh, Asal Patuh Protokol Kesehatan

Novianto Edi Suharno (dua dari kanan) saat mengisi diskusi Parekraf Goes To Campus 2020 di Unair pada tahun lalu. (Foto: istimewa)

 

SURABAYA – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, sejumlah destinasi wisata mempersiapkan diri menyambut wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Pakar pariwisata Universitas Airlangga Novianto Edi Suharno menyampaikan suaranya. Terkait pembukaan tempat wisata jelang lebaran tersebut, Novianto menekankan mengenai perlunya controlling. Menurutnya, langkah preventif untuk penularan penyebaran virus juga harus ada upaya kontrol dari pengelola destinasi wisata

“Pada dasarnya destinasi wisata jumlah pengunjungnya relatif bisa dikontrol dan cenderung berpotensi menjadi tempat kerumunan. Oleh karena itu harus ada kontrol pengunjung dan menerapkan protokol kesehatan serta pengawasan penerapan protokol kesehatan itu dari pihak pengelola dan Satgas Covid-19,” ujar Novianto kepada redaksi cakrawarta.com, Jumat (16/4/2021).

Terkait controlling tersebut, Novianto memaparkan bahwa adanya pengetatan terhadap pengawasan penerapan protokol kesehatan dan kapasitas kunjungan menjadi poin penting untuk diperhatikan.

“Jika bisa diterapkan betul-betul, maka sektor ekonomi dan sektor kesehatan bisa berjalan beriringan. Dengan serentak mematuhi protokol kesehatan, ekonomi bisa pulih, rakyat sehat dan selamat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Novianto menjelaskan secara luas mengenai pengetatan pengawasan protokol kesehatan yakni dengan menambah SDM yang bertugas mengawasi dan mengontrol melalui CCTV serta harus ada sanksi bagi yang melanggar. Langkah kedua menurut Novianto adalah mengenai pembatasan jumlah pengunjung yakni pihak pengelola menentukan jumlah kuota dan durasi pengunjung yang masuk di area wisata.

“Euforia pengunjung yang melepas masker untuk mengabadikan eksistensinya di destinasi wisata bisa dianggap wajar apabila wisata bertempat outdoor dan pengunjung sesama keluarga inti. Sebab, risiko tempat wisata indoor jauh lebih besar daripada outdoor dengan sirkulasi udara yang baik,” imbuhnya.

Ia pun turut mengajak masyarakat untuk selalu menggunakan masker. Desain masker pun kini beragam dan menarik, serta bisa merefleksikan diri pemakai masker.

“Gunakan masker anda, karena masker sekarang juga didesain untuk menunjukkan identitas dan jati diri pemakainya. Karena itu jauh lebih menarik jika digunakan untuk foto di destinasi wisata,” jelasnya.

Ia juga menekankan kesadaran dari masing-masing individu yang ingin berwisata untuk terus menjaga jarak.

“Jangan lupa jaga jarak karena terkadang banyak yang tidak mengindahkan. Ingat yang tertular itu orang lain, kita tidak pernah tahu, bisa jadi diri kita yang dapat menularkannya. Karenanya jaga jarak aman penting diperhatikan selama berwisata,” pungkasnya.

(pkip/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular