Thursday, March 28, 2024
HomePolitikaDaerahMenuju Pilgub Jatim 2018: Risma "Kalahkan" Khofifah Tapi Memiliki PR

Menuju Pilgub Jatim 2018: Risma “Kalahkan” Khofifah Tapi Memiliki PR

P_20170301_143125
Airlangga Pribadi Kusman, PhD (berdiri) saat mempresentasikan hasil temuannya mengenai beberapa nama yang kerap dibicarakan media terkait majunya mereka dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 mendatang yang diselenggarakan oleh The Initiatice Institute di Lodji Besar, Koffie & Djamoe Surabaya pada Rabu (1/3/2017) siang. (Foto: bustomi/cakrawarta/

SURABAYA – Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Jatim) baru akan dihelat pada 2018 mendatang tetapi rupanya pergerakan para kandidat yang diperkirakan akan berlaga sudah mulai ramai dibicarakan sejak Agustus 2016 lalu. Demikian disampaikan oleh pengamat politik Unair, Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman.

Menurut Airlangga, pihaknya memperoleh setidaknya beberapa nama bakal calon Gubernur Jatim berbasis content media analysis. Menurutnya beberapa nama tersebut adalah nama-nama yang sering diperbincangkan di media dan diambil dalam kurun waktu Agustus 2016 hingga 26 Februari 2017 yang terangkum dalam 380 pemberitaan.

“Kami melakukan analisa konten media untuk mendapatkan sentiment opinion leader dan tone atas setiap pemberitaan dari media yang beredar, sehingga kami mampu memperoleh hasil analisa atas tren isu dan ketokohan di Jawa Timur,” ujar Airlangga Pribadi dalam penjelasannya pada saat launching lembaga konsultan dan literasi sosial The Initiative Institute di Lodji Besar, Koffie & Djamoe yang berlokasi di Jalan Makam Peneleh 46 Surabaya, Rabu (1/3/2017) siang.

Angga -sapaan akrab Airlangga Pribadi- menambahkan bahwa pemilihan Gubernur Jatim 2018 mendatang merupakan momentum penting bagi masyarakat Jatim terutama dilihat dari posisinya sebagai salah satu provinsi penting dalam konteks nasional. Menurutnya, diskusi tentang siapa pemimpin yang layak untuk Jatim penting dilakukan untuk menyiapkan kriteria kepemimpinan pengganti Soekarwo ke depan.

“Penajaman maupun ukuran siapa pemimpin yang layak bertujuan untuk meningkatkan literasi sosial politik warga Jatim di tengah potensi ancaman sektarianisme dan kabar fitnah (hoax) yang tengah tren dan potensial menghancurkan kehidupan berpolitik kita,” tegas Angga yang sekaligus menjadi CEO dari The Initiative Institute tersebut.

Dalam pemaparannya, Angga menyebutkan lembaga yang dipimpinnya itu mendapati setidaknya 4 nama tokoh yang kerap muncul yakni Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebesar 33% di posisi puncak diikuti oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang menempel ketat Gus Ipul mencapai angka 32% dan berikutnya adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (15%) dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (11%).

Opinion leader hasil temuan kami memunculkan 4 nama dominan dengan segala potensi dan permasalahan yang dimililikinya. Menariknya Bu Risma ternyata mengungguli Khofifah yang ditengarai sudah melakukan konsolidasi untuk maju kembali di Pilgub Jatim mendatang,” imbuh Angga.

Karenanya, ada 4 kriteria kepemimpinan yang menjadi acuan dalam menentukan siapa pemimpin yang layak menakhodai Jatim ke depannya yakni berintegritas, bisa menjadi pemecah masalah, memiliki kapasitas sebagai solidarity maker dan punya political capital.

Dari temuan pihaknya, dari 4 kriteria pemimpin Jatim yang diajukan tersebut, Bu Risma memang memiliki poin plus di kategori integritas, problemsolver dan political capital namun lemah di sektor solidarity maker.

“Bu Risma kerap memang kesulitan berkomunikasi dengan beberapa pihak yang tidak “sejalan” dengan ide-ide terobosannya termasuk dengan partai dimana dia bernaung sekarang. Kami kira itu PR bagi beliau jika memang nantinya maju dalam Pilgub Jatim 2018 mendatang,” pungkas Angga.

(bus/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular