Thursday, November 13, 2025
spot_img
HomePendidikanDunia KampusMenjembatani Timur dan Barat, UNAIR dan RSUH Asal Rusia Bangun Poros Baru...

Menjembatani Timur dan Barat, UNAIR dan RSUH Asal Rusia Bangun Poros Baru Ilmu dan Kemanusiaan

Rektor UNAIR (Indonesia) dan Rektor RSUH (Rusia) saling bertukar cinderamata dalam pertemuan keduanya di ruang sidang Balairua, Kampus MERR-C UNAIR, Surabaya, Rabu (5/11/2025). (foto: Unair for Cakrawarta)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Universitas Airlangga (UNAIR) terus memperluas jejaring akademik globalnya. Rabu (5/11/2025), kampus yang berpusat di Surabaya itu menerima kunjungan delegasi Russia House dan The Russian State University for the Humanities (RSUH) di ruang sidang Balairua, Kampus MERR-C.

Pertemuan tingkat tinggi yang dihadiri langsung oleh Rektor UNAIR, Prof. Dr. Muhammad Madyan, SE., MSi., MFin., dan Rektor RSUH, Prof. Andrei Loginov, membuka babak baru kerja sama Indonesia-Rusia di bidang pendidikan, riset, serta pertukaran mahasiswa, khususnya di sektor perikanan, kemaritiman, dan humaniora.

Dalam sambutannya, Prof. Madyan menyampaikan apresiasi atas kunjungan delegasi Rusia tersebut. Ia menekankan pentingnya memperkuat mutual understanding antara kedua negara melalui kolaborasi akademik yang berdampak luas bagi kemanusiaan.

“Universitas Airlangga secara konsisten menempati tiga besar nasional di bidang ilmu kesehatan, sosial, dan teknik. Kami berkomitmen mengembangkan pendidikan yang inovatif serta kerja sama global yang memberi kontribusi bagi masyarakat dunia,” ujarnya.

Komitmen UNAIR itu sejalan dengan arah pengembangan RSUH di Moskow, yang dikenal sebagai salah satu universitas humaniora terbaik di Rusia. Prof Loginov menilai, kerja sama riset lintas budaya menjadi jembatan strategis mempertemukan potensi dua bangsa yang sama-sama kaya akan sumber daya manusia dan maritim.

“Kami ingin memperdalam kerja sama riset dan membuka kesempatan bagi mahasiswa UNAIR untuk belajar bahasa Rusia di kampus kami,” tutur Loginov.

Dalam sesi diskusi, kedua pihak menyoroti peluang kolaborasi yang luas, mulai dari riset kemaritiman, sejarah digital, pertukaran dosen, hingga konferensi akademik bilateral.

Pihak UNAIR yang diwakili Prof. Miftahussurur, dr., MKes., SpPD-KGEH., PhD menilai bahwa kerja sama lintas disiplin ini akan memperkaya peta keilmuan global. “Kolaborasi yang menggabungkan ilmu sosial dengan sains terapan kini menjadi kebutuhan. Kami siap menindaklanjutinya dalam bentuk program konkret,” ujarnya.

Selain riset dan pertukaran akademik, RSUH juga menawarkan program magister berbahasa Inggris bertajuk Law in Digital Times, serta membuka peluang kolaborasi di bidang psikologi, budaya, teologi, dan studi Islam.

Rusia, melalui Russia House, turut menawarkan 30 beasiswa penuh setiap tahun bagi mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi di berbagai universitas di Negeri Beruang Merah itu.

Pertemuan UNAIR dan RSUH menjadi bukti bahwa diplomasi pendidikan tidak sekadar pertukaran pengetahuan, tetapi juga pertukaran makna kemanusiaan. Melalui kemitraan lintas budaya ini, kedua universitas menegaskan komitmen untuk memperkuat jejaring akademik internasional dan membangun jembatan pengertian antara dua bangsa. Kolaborasi ini menandai lahirnya sebuah poros baru yaitu poros ilmu, inovasi, dan kemanusiaan, yang melampaui batas bahasa dan geografi.(*)

Kontributor: PKIP

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular