Monday, June 16, 2025
spot_img
HomePolitikaNasionalMenjaga Langit Digital Nusantara: Pasis Seskoau Angkatan 62 Hadapi Ancaman Siber dengan...

Menjaga Langit Digital Nusantara: Pasis Seskoau Angkatan 62 Hadapi Ancaman Siber dengan Gagah Berani

Suasana acara lokakarya Pasis seskoau angkatan ke-62 di Gedung Widya Mandala I, Seskoau Lembang, Bandung Barat, Jumat (2/5/2025). (foto: Seskoau for Cakrawarta)

LEMBANG, CAKRAWARTA.com – Di tengah derasnya gelombang revolusi digital dan ancaman siber yang tak kasatmata, Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan ke-62 berdiri tegak, siap menjadi garda terdepan pertahanan negara di ranah maya. Bertempat di Gedung Widya Mandala I, Seskoau Lembang, Bandung Barat, Jumat (2/5/2025), para Pasis mengikuti lokakarya bertema strategis, “Keamanan Siber di Era Digital: Kolaborasi, Teknologi, dan Kebijakan.”

Dibuka langsung oleh Komandan Seskoau, Marsda TNI I Made Susila A., S.I.P., S.H., M.Hum., kegiatan ini bukan sekadar forum ilmiah, tapi medan awal perjuangan intelektual untuk menyiapkan benteng digital bangsa. Dalam sambutannya, Danseskoau menegaskan bahwa medan perang masa depan tak lagi hanya berdebu dan berasap, tetapi juga sunyi dan tak terlihat—di jaringan, sistem, dan ruang siber.

“Digitalisasi, kecerdasan buatan, hingga sistem otonom telah mengubah wajah peperangan. Kita tidak boleh lengah. Lokakarya ini adalah ladang awal merumuskan strategi, agar kita tidak hanya menjadi penonton di arena global, tapi pelaku yang siap mempertahankan kedaulatan bangsa dengan kecerdasan dan semangat juang,” tegasnya dengan suara penuh tekad.

Lokakarya ini menggugah nurani dan logika para Pasis, membangkitkan kesadaran akan pentingnya peran mereka dalam menciptakan pertahanan siber yang adaptif dan kuat. Danseskoau pun berharap, dari ruangan ini akan lahir gagasan strategis yang menjadi sumbu perubahan bagi sistem pertahanan digital TNI.

Tiga narasumber utama dengan reputasi tinggi turut menjadi suluh pemikiran bagi para peserta:

  1. Gildas Deograt Lumy, CISA, CISSP, Ketua Koordinator Forum Keamanan Siber dan Informasi, memaparkan bagaimana dunia maya telah menjadi medan perang yang rumit dan berlapis. Ia mengingatkan bahwa kita sedang berada di era “zero trust”, di mana tak ada ruang untuk kelengahan. Ancaman seperti zero day exploit, supply chain attack, dan disinformasi yang menyusup lewat media sosial adalah bentuk baru kolonialisme digital. Ia menyerukan pentingnya transformasi total, mulai dari mentalitas hingga kemandirian teknologi nasional.
  2. Indra Adi Putra, S.ST., M.M., dari Kantor Staf Presiden, menyoroti kebutuhan mendesak akan Komando Siber Udara di tubuh TNI AU. Ia menyebut, “Ancaman siber bukan bayang-bayang masa depan. Ia sudah nyata, dan mengintai tiap detik.” Kolaborasi lintas sektor, kesiapan tim reaksi cepat, serta SDM bersertifikasi internasional adalah kunci menjaga langit digital Indonesia tetap aman.
  3. Dr. Anto Satriyo Nugroho, B.Eng., M.Eng., Kepala Pusat Riset AI dan Keamanan Siber BRIN, mengingatkan bahwa kemajuan teknologi tanpa etika bisa menjadi pedang bermata dua. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa kecerdasan buatan dan biometrik bisa menyelamatkan, namun juga menghancurkan jika jatuh ke tangan yang salah. “Kolaborasi adalah jalan satu-satunya untuk menghadapi kompleksitas ini,” ujarnya menyentuh.

Lokakarya ini bukan hanya ajang mendengar, tapi juga ruang untuk berbagi gagasan dan harapan. Para Pasis terlibat aktif dalam diskusi, menandai tekad mereka untuk tak sekadar menjadi teknokrat, tapi juga pemimpin masa depan yang berani, cerdas, dan berhati nurani.

Salah satunya, Mayor Lek Mahesa Adil, menyampaikan bahwa materi yang disampaikan membuka mata dan mengasah kepekaan mereka terhadap dinamika baru dunia militer.

“Kami bukan hanya belajar menjaga wilayah udara, tapi kini juga langit digital bangsa. Ini adalah panggilan zaman yang harus kami jawab dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Wadan Seskoau Marsma TNI Ir. Joko Sugeng Sriyanto, M.Sc., Kakordos Seskoau Marsma TNI Dr. Ir. Muhammad Zuhdizul, M.T., CIQaR, serta jajaran pejabat dan dosen Seskoau lainnya.

Lokakarya ini menjadi penanda bahwa TNI AU tidak tinggal diam menghadapi arus besar perubahan. Dari Lembang, semangat baru dibangun—untuk Indonesia yang berdaulat, kuat, dan siap menjawab tantangan era digital.

(Bro/Tommy/Rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular