Thursday, May 2, 2024
HomePolitikaKetum DPP BAPERA: Aktifisme Politik Kaum Muda Belum Lahirkan Kekuatan Politik Baru...

Ketum DPP BAPERA: Aktifisme Politik Kaum Muda Belum Lahirkan Kekuatan Politik Baru Yang Signifikan!

Ketum DPP BAPERA Fahd El-Fouz A Rafiq. Ia menilai sampai saat ini aktifisme politik kaum muda yang tech-savvy pun belum melahirkan kekuatan politik baru yang signifikan. (foto: istimewa)

JAKARTA – Kemunculan generasi milineal atau kaum muda yang akan mendominasi pada Pemilu 2024 mendatang tak luput dari perhatian politisi. Salah satunya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Barisan Pemuda Nusantara (Ketum DPP BAPERA) Fahd El-Fouz A Rafiq.

Menurut Fahd, generasi milineal yang merupakan kombinasi generasi y dan z sangat lekat dengan kemajuan teknologi informasi. Tak keliru jika kemudian mereka ini disebut pula sebagai generasi tech-savvy yaitu generasi yang memiliki kemampuan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi untuk mencapai suatu tujuan atau dengan kata lain melek teknologi.

“Generasi tech-savvy itu lihai dalam menggunakan teknologi untuk mencari informasi menggalang kampanye, protes di media sosial, hingga membangun jejaring sosial. Tak sedikit anak muda justru menjadikan dunia maya sebagai ruang aktivisme politik mereka,” ucap Fahd di Jakarta pada media ini, Selasa, (4/4/2023).

Fahd menambahkan bahwa kekecewaan generasi z dan y pada institusi politik formal khususnya parpol dan parlemen membuat mereka beralih pada media sosial dan karya-karya digital yang dituangkan di blog, youtube, tiktok dan platform media sosial lainnya.

“Jadi generasi muda saat ini tidak lagi didikte oleh media konvensional mulai media cetak, televisi maupun radio. Percaya atau tidak media sosial menjadi rujukan informasi utama mereka dan itu mengalami kenaikan dari 39,5 persen pada 2018 menjadi 59 persen di tahun 2022,” paparnya.

Mantan Ketum PP AMPG tersebut menjelaskan bahwa generasi milineal itu jauh lebih concern pula pada isu seperti masalah lapangan kerja. Karena lapangan kerja yang luas sangat dibutuhkan anak muda untuk bisa tersenyum menatap masa depan.

“Masalahnya, tingkat pengangguran usia muda di Indonesia mencapai 20 persen menurut data CORE Indonesia bahkan menurut data ILO, pengangguran usia 15-24 tahun mencapai 16 persen di dunia pada 2021,” detailnya.

Karena itu, menurut Fahd, senada dengan para founding fathers yang mengatakan bahwa barangsiapa yang menggenggam hari depan di tangannya, maka dialah yang digemari pemuda di hari sekarang.

”Masalahnya sekarang, hampir tidak ada parpol yang benar-benar bisa menggenggam harapan anak muda. Di sisi lain, parpol hari ini terlalu elitis, tradisional dan janji palsu di mata anak-anak muda. Hampir tak ada parpol yang melek teknologi. Memang, hampir semua parpol kini hadir di media sosial. Namun, hampir tak ada parpol yang punya visi atau program yang berkaitan dengan penciptaan iklim yang kondusif bagi kemajuan teknologi yang menjadi karakter generasi milineal ini,” ujar Fahd.

Apalagi, lanjut Fahd, hampir semua parpol di parlemen Indonesia bersifat elitis dan hierarkis. Sementara banyak survei menyebut, anak muda lebih tertarik dengan voluntarisme dan kolegialitas. Sehingga nampak kontradiksinya.

Selain masih bermental feodal, menurut Fahd, parpol di Indonesia juga semakin terjerembab dalam personal party.

Personal party, istilah yang diciptakan oleh ilmuwan politik Italia, Norberto Bobbio, merujuk pada parpol yang diciptakan oleh satu orang, demi melayani kepentingan satu orang, dan pengambilan keputusannya tersentralisasi di tangan satu orang,” tukasnya.

Di sisi lain, aktifisme politik kaum muda, lanjut Fahd, baik di jalanan maupun media sosial, belum melahirkan sebuah kekuatan politik baru yang signifikan.

“Memang ada upaya-upaya pendirian alat politik baru berbasis anak muda seperti PSI. Tetapi belum cukup kuat untuk menerobos ruang politik Indonesia yang buas, transaksional, dan nir-gagasan,” tutup pria yang juga merupakan Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar itu.

(asw/bus/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular