Thursday, May 9, 2024
HomeInternasionalKerjasama Ngee Ann Polytechnic-UNPAD Buat RI-Singapura Kian Lekat Dalam Budaya Dan Erat...

Kerjasama Ngee Ann Polytechnic-UNPAD Buat RI-Singapura Kian Lekat Dalam Budaya Dan Erat Dalam Niaga

Puluhan mahasiswa Ngee Ann Polytechnic Singapura berfoto bersama sesuai mengikuti acara ASEAN Readiness Pre-Departure Program di depan kantor KBRI Singapura, Sabtu (23/9/2023). (foto: KBRI Singapura)

SINGAPURA – Ruang Adinata KBRI Singapura, Sabtu (23/9/2023) dipenuhi lima puluh mahasiswa dari Ngee Ann Polytechnic, Singapura. Mereka datang dengan satu bis besar untuk menghadiri acara ASEAN Readiness Pre-Departure Program yang diselenggarakan oleh atase Pendidikan & Kebudayaan KBRI Singapura, Ngee Ann Polytechnic Singapore dan Universitas Padjajaran Bandung. Program ini bertujuan memberikan gambaran singkat mengenai Indonesia secara umum dan Bandung secara khusus sebelum 45 mahasiswa Ngee Ann ini berangkat dan melakukan kolaborasi program dengan mahasiswa universitas Padjajaran selama dua minggu.

“Indonesia dan Singapura sejak awal sudah melekat sebagai dua negara tetangga dalam budaya maupun perdagangan,” jelas Billy Anugrah, atase perdagangan KBRI Singapura yang memberikan materi mengenai isu dan hubungan dagang antara Indonesia Singapura dalam keterangan resmi KBRI Singapura, Minggu (24/9/2023).

“Hingga kini, Singapura adalah investor ASEAN terbesar di Indonesia, dan kelima di Asia,” imbuhnya.

Dalam kurun waktu Januari-Juni 2023 tercatat, nilai perdagangan Indonesia dan Singapura sebesar USD 14,48 miliar.

Sementara pada 2022, nilai perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 33,76 miliar. Nilai ini meningkat dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 27,09 miliar. Neraca perdagangan ini membuat posisi penting Indonesia dan Singapura bagi kedua negara. Tahun 2023, Indonesia untuk pertama kali menembus ekspor ayam hidup ke Singapura berjumlah 23.040 ekor, atau setara dengan 41,47 Ton ayam broiler hidup.

“Sekarang, kalian mungkin sedang menikmati Hainan Chicken Rice dengan ayam yang berasal dari Indonesia,” ujarnya yang disambut riuh tawa para mahasiswa Singapura tersebut.

Dalam konteks budaya, Indonesia dan Singapura juga dikenal mempunyai banyak persamaan aspek budaya dalam rumpun Melayu. Juviano Ribero Dos Santos, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Singapura memaparkan bahwa sejarah berdirinya Singapura tidak terpisah dalam konteks budaya Nusantara.

“Kedua negara memiliki banyak persamaan yang harus kita kedepankan dalam kolaborasi global ini, mulai dari jensi kebaya, makanan, bahkan dalam konteks bahasa,” Jelas Juviano.

Persamaan inilah yang dikedepankan dan membuat Indonesia dan Singapura punya persahabatan yang sangat kuat.

”Hanya Indonesia dan Singapura yang memiliki tradisi leader’s retreat reguler setiap tahun, dimana kedua kepala negara bertemu dan membicarakan banyak hal dalam relasi dua negara,” jelas Juviano.

Leader’s retreat kedua kepala negara itu jugalah yang menghasilkan kesepakatan penting dalam pendidikan seperti kesepakatan meningkatkan mobilitas mahasiswa kedua negara.

IGAK Satrya Wibawa, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura saat memberikan sambutan pada acara ASEAN Readiness Pre-Departure Program di Ruang Adinata KBRI Singapura, Sabtu (23/9/2023). (foto: KBRI Singapura)

“Program itu menghasilkan pengiriman mahasiswa Indonesia dalam IISMA, kemudian konsorsium RISING antar sebelas universitas dan riset INSPIRASI yang melibatkan enam universitas” timpal IGAK Satrya Wibawa, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura.

Acara pre departure program ini juga merupakan komitmen Kemdikbudristek RI dan KBRI dalam mendukung kesepakatan yang sudah dijalin antara kedua kepala negara.

ASEAN readiness program yang digagas Ngee Ann Polytechnic dan Universitas Padjajaran ini menjadi satu dari banyak program serupa yang diluncurkan tahun ini dan tahun depan.

“Lebih dari tiga ribu mahasiswa kedua negara melakukan mobilitas akademik, dan angka itu akan bertambah setiap tahun,” jelas Satrya.

Mobilitas ini menjadi bagian dari program kampus merdeka yang sudah diluncurkan Mendikbudristek Nadiem Makarim yang diharapkan akan memberikan kesempatan mahasiswa Indonesia lebih berjaya dalam kolaborasi dan kompetensi dunia global. Pemerintah telah mengalokasikan Rp 1 triliun dana pendamping (matching fund) tahun 2022 untuk memfasilitasi dan mempercepat perguruan tinggi dalam menerapkan kebijakan Kampus Merdeka. Dana pendamping diharapkan bisa mendorong pendayagunaan perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa oleh pemerintah daerah, pelaku industri, pariwisata, dan ekonomi.

Dalam acara itu juga ditampikan tarian Betawi dan suguhan jajanan asli Indonesia sebagai bagian dari pengenalan budaya Indonesia. 45 mahasiswa Ngee Ann Polytechnic ini akan berada di Unpad selama dua minggu, kemudian di bulan oktober akan menyusul gelombang kedua sebanyak 45 mahasiswa lagi dalam program serupa.

(rils/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular