Monday, May 6, 2024
HomeInternasionalRepublic Polytechnic Singapura dan Politeknik Pariwisata Medan Gagas Pariwisata Berkelanjutan

Republic Polytechnic Singapura dan Politeknik Pariwisata Medan Gagas Pariwisata Berkelanjutan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno saat menghadiri pagelaran seni dalam rangkaian program TF Scale ini di Cultural Centre Hall Republic Polytechnic yang menjadi pusat kegiatan TF Scale, Jumat (22/9/2023). (foto: KBRI Singapura)

SINGAPURA  – Pertukaran mahasiswa antara Republic Polytechnic dengan Politeknik Pariwisata Medan dengan tajuk Temasek Foundation Specialist Community Action & Leadership Exchange (TF Scale) IX gelombang pertama resmi ditutup pada Jumat (22/9/2023) di Cultural Centre Hall Republic Polytechnic Singapore. TF Scale IX gelombang pertama ini melibatkan 30 mahasiswa Politeknik Pariwisata Medan dan 30 mahasiswa Republic Polytechnic yang menuntaskan program pariwisata berkelanjutan yang diberi tajuk ”Marketing Sustainable Cultural and Natural Tourism Destinations to Youth”.

Selain dua kampus tersebut, bergabung juga Universitas Filipina Diliman, Universitas Sains dan Teknologi Suzhou China, serta Universitas Teknologi King Mongkut Thonburi Thailand, sebagai bagian dari tahap pertama Temasek Foundation – Specialists’ Community Action and Leadership Exchange (TF SCALE) 2023.

”60 Mahasiswa ini berkolaborasi selama dua minggu mengerjakan beberapa gagasan-gagasan dalam wisata berkelanjutan,” jelas Jeanne Liew, Principal CEO Republic Polytechnic.

Menurut Jeanne, kolaborasi para kampus yang berbeda ini memberikan sentuhan yang menarik pada program pariwisata berkelanjutan yang menjadi tema utama program tahun ini. TF SCALE adalah program imersi mahasiswa tahunan antara politeknik di Singapura dan mitra-mitra mereka di Asia. Inisiatif ini bertujuan untuk memupuk hubungan di antara pemuda dari perguruan tinggi pendidikan dan pelatihan teknis dan vokasional (TVET) yang berpotensi menjadi pemimpin masa depan di Asia.

Selama program ini, para mahasiswa bekerja sama dengan rekan-rekan mereka dari luar negeri untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapatkan di kelas dalam proyek-proyek yang akan bermanfaat bagi masyarakat luas. Ini termasuk memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memupuk kesetaraan dan inklusi serta pariwisata berkelanjutan di Asia Tenggara.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno, sempat menghadiri pagelaran seni dalam rangkaian program TF Scale ini di Cultural Centre Hall Republic Polytechnic yang menjadi pusat kegiatan TF Scale selama dua minggu. Dalam sambutannya, Menparekraf Sandiaga Uno menyambut gembira kegiatan ini dan berharap mahasiswa menikmati dan mengikuti kegiatan dengan bersemangat.

”Kita bisa saling belajar bersama dari negara yang menjadi peserta kegiatan ini. Kita bisa belajar bagaimana Singapura menata industri kreatifnya, kawan-kawan dari Singapura bisa belajar dari Indonesia bagaimana menata potensi seni dan budaya menjadi wisata berkelanjutan,”ujar Sandiaga Uno.

TF Scale ini, menurut Sandiaga adalah sebuah bukti hubungan baik antara indonesia dan Singapura, apalagi dengan fokus pada pariwisata berkelanjutan.

”Prinsip berkelanjutan yang diusung kegiatan ini snagat penting, namun lebih penting lagi adalah tidak hanya menerapkan prinsip ini pada sektor pariwisata tapi pada semua aspek kehidupan kita sebagai manusia maupun sebagai bagian dari relasi dua negara,” pungkas Sandiaga.

TF Scale ini akan berlanjut tahun depan dengan Politeknik Pariwisata Medan sebagai tuan rumah yang akan menerima 120 mahasiswa dari Singapura, China dan Thailand untuk meneruskan program-program berkelanjutan dalam pariwisata, aplikasi teknologi AI dan Virtual reality.

Penampilan seni budaya Indonesia dalam acara penutupan tahap pertama program Temasek Foundation – Specialists’ Community Action and Leadership Exchange (TF SCALE) 2023 di Singapura, Jumat (22/9/2023). (foto: KBRI Singapura)

Saat rilis ini dikeluarkan, ada 40 mahasiswa Republic Polytechnic sedang melakukan kegiatan serupa di Bali dengan partner utama Politeknik Pariwisata Bali. Tema wisata berkelanjutan dalam seni budaya menjadi tema kegiatan tersebut.

”Kemdikbudristek juga mencoba menggali potensi lokal serta melibatkan lebih banyak kampus di luar pulau Jawa sebagai bagian dari pemerataan kesempatan,” jelas IGAK Satrya Wibawa, atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Singapura dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (24/9/2023).

Immersion program TF Scale antara Republik Politechnic dan Politeknik Pariwisata Medan ini dibiayai oleh Temasek Foundation yang memang secara rutin membantu kegiatan kerja sama yang mendukung relasi bilateral erat antara Indonesia Singapura. Peran aktif sekor swasta inilah yang diharapkan juga pemerintah kedua negara. Dalam konteks ini program Kampus Merdeka dari Kemdikbudristek juga mendukung peran sektor swasta.

”Program Indonesiana, kedai reka, IISMA co Funding adalah sebagian inisiatif-inisiatif yang diluncurkan Kemdikbudristek untuk mengundang sektor swasta berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini,” jelas Satrya Wibawa.

Skema sektor swasta ini menjadi salah satu pilar penting di banyak negara maju, termasuk Singapura. Merujuk pada peran A-Star, lembaga riset di bawah kementerian perdagangan Singapura yang aktif mempertemukan sektor kampus dengan industri, maupun Singapore Tourism Board yang juga mengajak sektor swasta untuk aktif membiayai aktivitas mobilitas mahasiswa.

(rils/bus)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular