Wednesday, April 24, 2024
HomeBerita AllKenaikan Harga Karena Tata Niaga Distribusi Bermasalah

Kenaikan Harga Karena Tata Niaga Distribusi Bermasalah

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengunjungi Kabupaten Pati dan Demak dalam rangka memantau potensi air dan kemampuan jaringan irigasi di daerah setempat terkait dengan usaha meningkatkan Indeks Pertanaman dan peningkatan produktifitas padi, Rabu (19/11/2014). (Foto: Kementan RI)
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengunjungi Kabupaten Pati dan Demak dalam rangka memantau potensi air dan kemampuan jaringan irigasi di daerah setempat terkait dengan usaha meningkatkan Indeks Pertanaman dan peningkatan produktifitas padi, Rabu (19/11/2014). (Foto: Kementan RI)

JAKARTA – Tak ada yang salah dengan produksi Indonesia, malah sebagian daerah mampu memenuhi kebutuhan daerah lain. Kenaikan harga produk bukan karena faktor produksi. Demikian disampaikan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Menurut Amran, ada sistem di pasar yang mengganggu distribusi barang ke konsumen. Hanya saja, ia tak berani berspekulasi untuk menyebut masalah besar itu. Saat ini, Amran hanya memberi gambaran soal tata niaga pasar yang belum rapi.

“Harga naik bukan berarti produksi kurang. Tata niaga harus diperbaiki,” ujar Amran saat ditemui wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (19/8).

Ia dan Kementerian Pertanian bekerja untuk menemukan masalah di tata niaga distribusi pasar nasional. Dirinya mengaku telah menjalani “blusukan” ala Presiden Joko Widodo. Sebagai Mentan, dirinya terbiasa mengunjungi pertanian-pertanian di nusantara dan pusat komoditas lainnya.

“Saya minta semua turun ke lapangan sesuai dengan tanggung jawab yang ditunjuk di setiap daerah,” tambahnya.

Hal ini dibuktikan saat dirinya mencoba mengatasi masalah naiknya harga ayam. Ia sudah turun ke lapangan dan menyidak pedagang ayam. Hasilnya, Amran menjamin dalam waktu satu minggu harga dan pasokan ayam dari peternak dapat segera normal.

Mentan mengklaim bisa mempercepat proses. Kementerian Perdagangan telah digandeng untuk sama-sama blusukan. Ada proses pengecekan harga dan pasokan ayam yang dilakukan kedua kementerian, langsung di kandang-kandang peternak unggas itu. Akhirnya, para peternak ayam menjanjikan pada Kementan atas penstabilan harga secepatnya.

“Kesimpulannya, harga dan pasokan ayam di peternak masih stabil. Janjinya satu-dua hari ini, paling lambat satu minggu lah,” sambungnya.

Mengenai kenaikan harga ayam di pasaran, Amran menyatakan ada kekurangan pasokan bibit ayam ke peternak. Hal itu diperparah oleh kondisi stok ayam peternak yang sudah habis saat masa lebaran. Saat ini, pasokan ayam bibit sudah normal dan banyak yang bisa dipotong pekan depan. Dirinya meyakinkan, kondisi tersebut bisa membuat pasokan menjadi normal.

“Kenaikan harga karena waktu lebaran serapan (ayam) bibitnya berkurang, minggu depan normal,” janjinya.

Guna memaksimalkan pengawalan terhadap produk-produk pertanian dalam negeri. Amran telah bertemu dengan asosiasi GPMT, ada tim yang dibentuk antar dua pihak untuk menangani persoalan yang muncul di lapangan selama ini.

“Dengan adanya tim ini diharapkan terjadi sinergitas dan komunikasi semakin lancar,” pungkas putra Sulawesi itu.

(amsa/bti).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular