MALANG – Wabah Covid-19 kian merebak sejak dinyatakan resmi telah positif menjangkiti Indonesia oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (2/3/2020) lalu di Istana Bogor, Jawa Barat.
Tak pelak wabah yang bermula dari Wuhan, Tiongkok itu memberikan dampak luar biasa pada Indonesia, termasuk pergerakan manusianya. Presiden Jokowi sejak Minggu (15/3/2020) meminta masyarakat agar mulai bekerja dan belajar dari rumah, kecuali yang mendesak harus keluar rumah. Kebijakan yang diharapkan bisa memutus mata rantai persebaran Covid-19 ini bukan tanpa dampak.
Tetapi, di sisi lain membuat permintaan akan bahan dan atau alat terkait perlindungan terutama yang harus berjibaku di luar rumah dan di garda depan melawan covid-29 berstatus pasien positif yakni tenaga medis, kian besar. Ujung-ujungnya, stok seperti masker, hand sinitizer hingga alat perlindungan diri (APD) bagi tenaga medis langka. Jika ada harganya selangit. Kelangkaan dan begitu tingginya harga beberapa barang tersebut membuat prihatin banyak pihak. Salah satunya Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UA) cabang Malang.
Dengan niatan kegiatan kemanusiaan, IKA UA Cabang Malang sejak Rabu (25/3/2020) memulai gerakan sosial berupa pembagian hand sanitizer, masker dan berikutnya adalah APD pada para pihak terdampak wabah Covid-19 itu.
Yuyun Choirunnisa, salah satu pengurus IKA UA Cabang Malang menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka turut berpartisipasi dalam upaya melawan wabah Covid-19.
“Gerakan kita sejak 25 Maret bermula dengan pemberian Hand Sanitizer terutama yang membutuhkan dan jarang diperhatikan seperti kalangan pekerja yang harus terpaksa bekerja di luar rumah seperti petugas medis, polisi dan sebagainya,” ujar Yuyun saat dihubungi cakrawarta.com melalui sambungan telepon, Selasa (31/3/2020) malam.
Gerakan sosial ini juga akan terus dilanjutkan dengan pemberian APD kepada tenaga medis di seluruh Malang. Apalagi IKA UA Malang sadar bahwa saat ini APD sangat dibutuhkan sebagai senjata utama tenaga medis melawan Covid-19 di tengah kelangkaan stok yang ada.
“Untuk pemberian APD kami berprinsip, para tenaga medis kita lindungi dengan APD, dan mereka membalas dengan mereka menyelamatkan kita. Mereka luar biasa perjuangannya padahal stok APD sangat langka. Pun juga sangat mahal harganya. Masak mereka harus memikirkan soal stok APD padahal harus segera “berperang” lawan Covid-19. Saatnya kita ikut membantu semampu yang bisa dilakukan,” papar alumnus psikologi Unair itu.
Menurut Yuyun, pihaknya telah memesan sebanyak 400 APD yang nantinya akan dibagikan ke seluruh RS dan Puskesmas di Malang.
“Intinya kegiatan sosial kami bagi dalam 3 tahap. Tahap pertama, membagikan 300 liter Hand Sanitizer gratis untuk warga Malang. Ini sudah dilakukan sejak 25 Maret 2020 hingga hari ini. Tahap kedua adalah bantuan 400 APD, face shield dan masker untuk rumah sakit-rumah sakit dan puskesmas. Tahap ketiga, insyaAllah pemberian sembako untuk warga Malang pekerja sektor informal agar bisa bisa DRS (Di Rumah Saja) kami sangoni sembako. Bismillah saja,” pungkas wanita murah senyum tersebut.
(bus/bti)