SURABAYA – Kelangkaan masker bedah, maskr tipe N95, baju hazmat dan hand sanitizer di kalangan tenaga medis membuat resah banyak kalangan. Kepedulian pun muncul dari berbagai pihak termasuk kalangan saudagar. Kali ini, Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Jawa Timur segera ambil langkah agresif dengan melakukan donasi di tingkat pengurus dan anggota ISMI Jatim serta para pengusaha muslim dan kalangan profesional lainnya.
Program sosial inisiasi ISMI Jatim ini berfokus pada suplai alat pelindung diri (APD) di kalangan tenaga medis. Karena itu penyalurannya langsung ke beberapa rumah sakit di wilayah Surabaya dan sekitar.
“Ini bentuk kepedulian para saudagar khususnya ISMI Jatim kepada para tenaga medis yang berjuang di garis depan, bekerja tak kenal lelah dan berkorban meninggalkan keluarga mereka tercinta di rumah. Mereka ini berjuang dengan resiko tertular sementara “alat perang”nya tidak memadai. Karena itu, kami adakan kegiatan yang berfokus pada tenaga medis,” ujar Ketum ISMI Jatim Najib Abdurrauf Bahasuan kepada cakrawarta.com, Rabu (1/4/2020) pagi.
Menurut Najib -sapaan akrabnya- donasi tersebut nantinya akan diarahkan terlebih dahulu kepada beberapa rumah sakit di wilayah Surabaya dan Sidoarjo.
“Ya kita petakan. Pendataan penting disini. Jadi kemungkinan besar nanti kami arahkan ke Rumah Sakit di Surabaya dan sekitarnya yang menangani Covid-19 baru kemudian ke lainnya,” imbuh pria murah senyum tersebut.
Sementara itu, untuk pengadaan makanan bagi tenaga medis sehingga mereka tidak perlu pula memikirkan harus makan apa dan beli dimana, Najib menjelaskan pihak ISMI Jatim akan mengedepankan pemberian suplemen dan vitamin.
Sementara untuk sopir ojek online dan kaum dhuafa yang terdampak, ISMI akan memberdayakan para pelaku bisnis mikro.
“ISMI punya tujuan memotivasi tumbuhnya usahawan, entrepreneur dna saudagar baru wlaau di tengah krisis. Nah kebetulan program sosial kali ini ada pengadaan makanan juga untuk sopir ojek online dan dhuafa. Jadi nanti kerjasama dengan mereka itu. Toh, sejatinya mereka juga saudagar atau entrepreneur dan mencoba mandiri. ISMI dapat merasakan gejolak hati mereka. ISMI merasa senasib sepenanggungan dengan mereka sekalipun dalam skala berbeda,” papar Najib.
Najib menegaskan bahwa dalam situasi krisis sekalipun jiwa entrepreneurship harus selalu digelorakan.
“Karena sifat dasar saudagar haruslah memiliki sifat dasar etis yang tak hanya berpikiran dan bersikap business is business tapi harus ada spiritual di dalamnya. Jadi tugas ISMI disini mengarahkan program sosial mengajak pula pelaku bisnis skala UMKM berkontribusi dengan melibatkan mereka sebagai penyedia makanan,” kata Najib.
Najib menambahkan, program sosial ISMI Jatim ini akan terus berjalan sampai kondisi wabah Covid-19 mereda. Program ini juga akan meluas kepada para pihak pencari nafkah yang kemudian tak bisa bekerja karena dirumahkan. Pendataan sedang dan terus dilakukan tim ISMI Jatim yang dipimpinnya.
(bus/bti)