Tuesday, May 7, 2024
HomePolitikaDaerahDinilai Tidak Ada Kader NU Tulen, NUSA BANGSA Datangi PWNU Jatim Usulkan...

Dinilai Tidak Ada Kader NU Tulen, NUSA BANGSA Datangi PWNU Jatim Usulkan Sejumlah Nama Jadi Cawapres

Koordinator Aksi, Khalilurahman R Abdullah Sahlawy saat menyuarakan aspirasi bersama ribuan warga NU yang tergabung dalam komunitas NUSA BANGSA di depan kantor PWNU Jawa Timur, hari ini, Kamis (4/5/2023). (foto: istimewa)

SURABAYA – Warga Nahdlatul Ulama (NU) atau nahdliyin memiliki jumlah yang signifikan di Indonesia. Warga negara Indonesia (WNI) yang berafiliasi dengan ormas Nahdlatul Ulama (NU) mendominasi secara sosial dan politik. Menurut data LSI, sekitar 49,5% WNI atau 87,8% muslim Indonesia menyatakan dirinya sebagai Nahdliyin.

Tetapi, kondisi tersebut dinilai miris mengingat dalam bursa bakal capres maupun cawapres Pilpres 2024 mendatang tidak ada kader NU yang masuk. Karena itulah, sejumlah warga NU yang tergabung dalam komunitas NUSA BANGSA menyuarakan kekhawatiran tersebut di depan kantor PWNU Jawa Timur, hari ini, Kamis (4/5/2023).

“Hari ini, besarnya jumlah warga NU tidak berbanding linear dengan posisi politik NU dalam kancah politik nasional. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah nama yang mengerucut sebagai calon pemimpin nasional tidak ada yang merepresentasikan kader NU. Baik untuk RI 1 mau pun RI 2,” tukas Koordinator Aksi, Khalilurahman R Abdullah Sahlawy, Kamis (4/5/2023) di kantor PWNU Jatim.

Ia mengungkapkan, bila mencermati bursa bakal capres dan cawapres yang beredar saat ini, tidak ada yang merepresentasikan kader NU. Karena itu, pihaknya berinisiatif melakukan aksi damai ke kantor PWNU Jatim, untuk menyampaikan aspirasi  Nahdliyin di Jawa Timur.

Ra Lilur -sapaan akrabnya- menjelaskan bahwa Indonesia dibangun dari dua kekuatan besar, yakni kaum nasionalis dan Nahdliyin. Karena itu, bila Capresnya berasal dari kalangan nasionalis, maka sepatutnya wapresnya dari kalangan Nahdliyin.

“Kalau kita melihat konstelasi politik saat ini, belum ada kader NU yang di-plot sebagai capres ataupun cawapres . Padahal NU meluber kader yang mumpuni dan yang jelas proses kaderisasinya di NU,” ujarnya.

Ra Lilur menyebut sejumlah nama kader NU yang layak menjadi cawapres. Mereka adalah Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, Muhaimin Iskandar, KH. Said Aqil Siradj, KH. Miftachul Akhyar, KH. Yahya Cholil Staquf, Yenny Wahid, Saifullah Yusuf, Ali Maskur Musa, Kyai Said Aqil Siraj, Habib Lutfi, Taj Yasin dan Emil Dardak.

Ribuan warga Nahdliyin memadati kantor PWNU di sekitar kompleks Masjid Al-Akbar Surabaya, Kamis (4/5/2023) siang. Mereka yang tergabung dalam NUSA BANGSA itu mendesak agar kader NU tulen menjadi cawapres dalam Pemilu 2024 mendatang. (foto: istimewa)

Namun lanjutnya, nama-nama cawapres potensial dari NU itu terdegradasi oleh lembaga survei yang menempatkan posisi mereka di urutan bawah. Padahal faktanya, secara prestasi dan popularitas mereka ini di atas rata-rata nama-nama yang unggul dalam survey. Bahkan memiliki rekam jejak (track record) jelas dan panjang dalam karir politik nasional . Selain itu masing-masing tokoh itu memiliki gerbong pendukung yang besar dan militan. Mereka dinilai kader NU tulen.

“Mereka ini lah yang layak mewakili Nahdliyin di nusantara. Merekalah sejatinya representasi dari kader NU tulen. Inilah yang diperjuangkan NUSA BANGSA di Jawa Timur. Kami yakin gerakan ini akan menjadi bola salju diikuti oleh Nahdliyin di provinsi lain,” tambahnya.

Di sisi lain Kyai Zulkarnaen, salah seorang ulama dari Banyuwangi yang turut hadir dalam massa damai itu menyampaikan bahwa NU bukan tim sepakbola sehingga tidak memerlukan kader naturalisasi. Dan NU bukan pula pasar modal yang mendatangkan para pemodal.

“NUSA BANGSA memulai aspirasi ini dari Jawa Timur. Karena NU lahir dari Jawa Timur yang didirikan oleh para Kyai-Kyai sepuh. Perlu diingat, barang siapa yang di struktur PBNU hingga ke bawah menjual NU dan agama maka tunggulah, kehancuran akan tiba untuknya,” pungkas Ra Lilur.

(paryo/bus)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular