Saturday, April 27, 2024
HomeOlahragaSepakbolaAkhirnya PSSI Ujicoba Penggunaan VAR di Liga Indonesia, Begini Plus dan Minusnya

Akhirnya PSSI Ujicoba Penggunaan VAR di Liga Indonesia, Begini Plus dan Minusnya

ilustrasi penggunaan teknologi VAR dalam sepakbole oleh FIFA. (foto: FIFA)

Surabaya, – Pada 2023, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir mengumumkan pemberlakuan Video Assistant Referee. Eksekusi perdana dalam Liga 1 Indonesia pada Februari 2024. Meski molor dari jadwal semual, akhirnya PSSI melakukan uji coba VAR pertama kali dalam laga final Elite Pro Academy Liga 1 U-20 2023/2024 antara Persita Tangerang U-20 versus Persis Solo U-20, pada Kamis (7/3/2024).

VAR merupakan merupakan teknologi dengan sistem yang berguna membantu wasit untuk mengambil keputusan kontroversial atau krusial selama pertandingan. VAR terdiri atas sebuah tim wasit tambahan dalam yang mengawasi pertandingan melalui pemantauan video berbagai sudut pandang.

Menurut Pakar Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Rodik Wahyu Indrawan, fungsi utama VAR dalam debutnya di pertandingan sepak bola Indonesia. Menurutnya, VAR tidak hanya membantu pengambilan keputusan wasit, tetapi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan keadilan, mengurangi kontroversi, dan meningkatkan integritas pertandingan.

“VAR memberikan kejelasan atas keputusan yang diambil oleh wasit. Tentu, ini mengurangi potensi perdebatan dan kebingungan yang mungkin timbul akibat keputusan kontroversial. Melalui penggunaan VAR, sepak bola Indonesia menunjukkan komitmen untuk memperbaiki standar pengadilan dan memastikan bahwa pertandingan berlangsung secara adil dan transparan,” katanya dalam keterangan pada media ini, Selasa (19/3/2024).

Rodik menjelaskan bahwa VAR telah terbukti efektif dalam meningkatkan keadilan dan akurasi pertandingan di berbagai belahan dunia. Penerapan VAR di Indonesia merupakan langkah positif dengan harapan membawa manfaat yang signifikan bagi perkembangan sepak bola.

Namun, dibalik manfaatnya dalam meningkatkan keadilan dan akurasi pertandingan, VAR juga menghadirkan beberapa tantangan. Menurut Rodik, teknologi VAR berpotensi menimbulkan ketergantungan berlebihan pada teknologi yang berujung pada gangguan pertandingan. Selain itu, dalam beberapa situasi menyebabkan sulit melakukan interpretasi. Contohnya pada situasi offside yang sangat tipis.

Pakar Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga, Rodik Wahyu Indrawan. (foto: dokumen Unair)

“Dalam menangani tantangan tersebut, perlu adanya pelatihan menyeluruh bagi semua pihak yang terlibat. Pelatihan ini harus memastikan pemahaman yang jelas tentang peraturan, prosedur penggunaan, dan cara mengintegrasikan VAR tanpa mengganggu jalannya pertandingan,” ucapnya.

Menariknya, penerapan VAR dapat menarik investor dan sponsor karena penyelenggaraan pertandingan sepak bola yang profesional dan adil. Hal tersebut dapat membantu peningkatan investasi dalam sepak bola Indonesia dengan mengawasi pengimplementasiannya.

Rodik membeberkan beberapa fakta terkait VAR yang belum banyak diketahui. Walau VAR berguna dalam pengambilan keputusan, ternyata tidak semua insiden mampu dipantau olehnya. Tim VAR akan memeriksa situasi yang menjadi pemicu keraguan.

“Wasit lapangan tetap dapat mempertahankan otoritas, memilih untuk menerima atau menolak saran usulan tim VAR. Kehadiran VAR telah memengaruhi strategi pertandingan, pemain mungkin lebih berhati-hati dalam melakukan pelanggaran dan mencari keuntungan dari situasi yang ambigu,” jelasnya.

Karena itu, Dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga itu berharap penggunaan VAR dapat mendorong peningkatan standar pengadilan sepak bola di Indonesia secara keseluruhan. Juga dapat menciptakan lingkungan yang lebih profesional dan meningkatkan reputasi sepak bola Indonesia di tingkat internasional.

(pkip/mar/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular