Wednesday, October 8, 2025
spot_img
HomeSains TeknologiKesehatanRift Valley Fever, Virus Mematikan dari Afrika yang Mengintai Ternak dan Manusia

Rift Valley Fever, Virus Mematikan dari Afrika yang Mengintai Ternak dan Manusia

Penampakan virus Rift Valley Fever dilihat dengan alat pembesar. (foto: Laura N Y)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Penyakit menular dari hewan ke manusia atau zoonosis terus menjadi ancaman nyata bagi kesehatan global. Salah satu yang kini mendapat sorotan adalah Rift Valley Fever (RVF), penyakit asal Afrika yang menyerang hewan ternak seperti kambing, sapi, hingga unta, dan berpotensi menular ke manusia.

Dalam keterangannya, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (UNAIR), Mustofa Helmi Effendi menegaskan bahwa virus ini tidak boleh dianggap remeh. “Rift Valley Virus pertama kali ditemukan di Lembah Rift, Kenya, dan kini sudah meluas hingga Timur Tengah, termasuk Arab Saudi dan Yaman,” jelasnya.

Menurut Helmi, RVF ditularkan melalui gigitan nyamuk yang membawa virus. Pada hewan, dampaknya sangat merugikan: menyebabkan abortus massal pada hewan bunting, kerusakan organ hati, hingga kematian akibat nekrosis dan gangguan pernapasan.

Sementara pada manusia, meski sebagian besar kasus tidak menimbulkan gejala, sebagian kecil penderitanya bisa mengalami kondisi serius seperti radang otak, perdarahan mirip DBD, hingga gangguan penglihatan.

Guru besar FKH UNAIR, Mustofa Helmi Effendi. (foto: UNAIR for Cakrawarta)

“Penularan pada manusia umumnya terjadi lewat produk daging atau cairan tubuh hewan yang terpapar virus. Namun, kabar baiknya, tidak ada bukti penularan antar-manusia,” tambahnya.

Helmi menekankan, pengendalian vektor nyamuk adalah langkah utama mencegah penyebaran penyakit ini. Fogging dan pengelolaan lingkungan agar bebas dari genangan air menjadi strategi yang perlu diperkuat.

Selain itu, vaksinasi rutin pada hewan sangat penting untuk meningkatkan ketahanan imun ternak terhadap virus berbahaya ini.

“Meskipun belum ada kasus di Indonesia, kewaspadaan harus tetap ditingkatkan. Melalui pemahaman dan langkah pencegahan sejak dini, kita bisa mencegah RVF masuk ke Indonesia,” tegas Helmi. (*)

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular