Thursday, December 18, 2025
spot_img
HomeSudut PandangWahyu Keprabon Kesultanan Yogyakarta Dinilai Akan Sirna Pasca Sri Sultan HB X

Wahyu Keprabon Kesultanan Yogyakarta Dinilai Akan Sirna Pasca Sri Sultan HB X

Dr. Rahman Sabon Nama (dua dari kiri) dengan putra mantan PM Malaysia Mahathir Muhammad, Dr. Datok Nur Hisyam (dua dari kanan) usai pertemuan pembahasan Aset Collateral Dunia Dinasti Kerajaan Nusantara di Jakarta, pada 11 Maret 2023. Saat ini ia memprediksi bahwa pamor Kesultanan Yogyakarta akan sirna pasca Sri Sultan HB X. (foto: istimewa)

KEDIRI – Analis politik senior Dr. Rahman Sabon Nama, mengapresiasi ceritera sukses Presiden Joko Widodo (Jokowi) di lingkungan Kraton Yogyakarta dengan Ustad Tahsan seorang ulama penasehat spritual keagamaan di lingkungan Kraton Ngayogyakarta.

Rangkaian pembangunan era pemerintahan Jokowi rupanya memberi warna dan makna tersendiri bagi keluarga Kraton Yogyakarta, sehingga mereka sampai pada suatu kesimpulan yang diyakini sebagai kesuksesan pembangunan. Hal itu disampaikan oleh YM Prabukusuma Hamengku Bawono menyermati situasi pergantian kepemimpinan nasional menjelang berakhirnya pemerintahan
Jokowi pada 2024.

Secara garis besar ceritra kesuksesan Presiden Jokowi di lingkungan Kraton Yogjakarta itu disampaikan oleh Ustad Tahsan pada Dr. Rahman Sabon Nama yang juga adalah Ketua umum Partai Daulat Kerajaan Nusantara (PDKN) untuk mendapatkan apresiasi darinya selaku ketua dari partai politik yang mewadahi kepentingan politik para raja dan sultan kerajaan nusantara itu.

Rahman mengapresiasi dengan perasaan miris setelah membaca pendapat keluarga Kraton YM Kanjeng Prabukusumo Hamengku Bawono.

Pada Rabu (28/3/2023) dari Kota Kediri bekas kerajaan Prabu Erlangga itu, dia coba memberikan pencerahan untuk keluarga Kraton Yogyakarta terkhusus YM Kanjeng Pangeran Prabukusuma Hamengku Bawono calon Sri Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Rahman mengatakan bahwa jauh hari sebelumnya dia pernah berkomunikasi dengan YM Prabukusuma terkait Partai Daulat Kerajaan Nusantara (PDKN) lewat telepon selular. Rahman mengatakan ceritra sukses dalam membangun berbagai bidang kehidupan bangsa dan negara terkait sukses Jokowi dalam pembelian PT Freeport dan kilang minyak Chevron serta pembangunan kereta api MRT.

“Bayangkan saja, dia Prabukusuma bilang PT Freeport yang mengeruk keuntungan puluhan tahun dari tambang emas dan tembaga yang digali dari perut bumi Tanah Papua dan perusahan Kilang Migas PT Chevron yang menyedot sumber kekayaan migas dari perut bumi Indonesia ,itu merupakan prestasi gemilang dibeli di era pemerintahan Presiden Jokowi sebagai suatu keberhasilan pembangunan yang gemilang,” ujarnya pada media ini, Kamis (30/3/2023).

Bagaimana mungkin, lanjut Rahman, seorang dengan predikat calon Sultan tidak mengetahui bahwa dua perusahaan asing Amerika dan Inggris itu sudah habis masa kontraknya. Dan harus dikembalikan pada negara Republik Indonesia untuk dikelola oleh negara untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia, alias tidak perlu dibeli oleh pemerintahan Jokowi lewat penyertaan modal atau pembelian saham.

“Jadi kalo dibeli oleh pemerintah itu namanya goblok sebutnya dengan kesal,” tegasnya.

Ketika kasus Papa minta Saham Frèeport mencuat dengan menyeret nama Ketua DPR sekaligus Ketum Golkar Setya Novanto dan Luhut Binsar Panjaitan LBP (era Mentamben Sudirman Said), lanjut Rahman, dirinya meminta Presiden Jokowi agar urungkan niat untuk tidak ikut dalam penyertaan modal. Alasannya, menurut Rahman, karena saham Freeport sedang anjlok di pasar bursa Amerika dan kontrak karya Freeport akan habis dua tahun lagi dikembalikan pada negara jadi tidak perlu menyertakan modal.

“Dugaan saya ada kepentingan ekonomi dan bisnis oknum pejabat di lingkungan dekat Presiden yang merangkap sebagai “Pempeng” dengan kelompoknya. Kenapa harus ada penyertaan modal atau sahamnya harus dibeli pemetintah?
Hemat saya kasus ini harus diselidiki pemerintahan baru hasil Pemilu 2024 nanti, paska era pemerintahan Jokowi,” sarannya.

Karena itu, Rahman juga sangat heran ketika seorang calon Sultan Ngayogyakarta mengatakan bahwa pembangunan MRT dan kereta cepat Jakarta-Bandung itu bagus dan sukses. Karenanya, Rahman memberi nasehat, agar Prabukusuma harus bisa melihat dunia di luar tembok Kraton sehingga bisa punya pengetahuan.

“Dia tidak tahu bahwa MRT dan kereta cepat itu dibangun dari hasil ngutang dengan China dan rugi berat sehingga terancam bisa dijual ke negeri China yg ngasih utang ke PT KAI. Dan lucunya diapun memuji-muji juga, padahal BUMN kereta api itu terlilit utang triliunan rupiah,” ujarnya dengan nada sedih.

Rahman lebih heran lagi ketika YM Prabukusuma mengatakan bahwa sosok Jokowi sudah kaya raya sebelum menjadi Presiden.

“Saya tertawa dan mengatakan kaya dari mana Pak Jokowi? Dari tukang bikin mebel? Mana ada bisnis mebel yang kaya. Untuk menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI dibiayai oleh Prabowo Subianto, makanya tidak salah apabila Jokowi men-support penuh dengan seluruh kekuatannya untuk Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 , karena Jokowi telah berhutang moral dengan Prabowo,” sindirnya.

Rahman menjelaskan bahwa tukang mebel pribumi Betawi di sepanjang Jalan Pondok Pinang Jakarta Selatan hingga saat ini tidak bisa mendongkrak kehidupan mereka menjadi orang kaya raya.

“Makanya, kok parah benar cara pandang calon Sultan dari Ngayogyakarta itu. Apakah ini sebagai pertanda wahyu keprabon Kesultanan Yogyakarta akan Sirna setelah HB X,” tanyanya retoris.

Rahman mengingatkan bahwa Keistimewaan Yogyakarta dipermasalahkan pada era Pesiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan ketika pemerintahan beralih ke Joko Widodo, pemerintah menjadi ragu untuk mengesahkan UU Keistimewaan Yogja. Karena di-pending oleh Mendagri Tjahjo Kumolo.

“Justru saya salah satu orang yang mendesak Presiden Jokowi untuk segera mengesahkan UU Keistimewaan Yojakarta ketika Sultan HB X mengancam melakukan Referendum dan dapat dicek rekam jejak digital saya terkait itu,j” elas Rahman menutup pembicaraannya dari Hotel Merdeka di Kediri Jawa Timur.

(bus/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular