Surabaya, – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melangsungkan sidang doktor terbuka di Universitas Airlangga (Unair) pada hari ini, Senin (7/10/2024). AHY menjalani sidang di Ruang Garuda Mukti, Gedung Manajemen Kampus MERR-C Unair. Sidang ini berlangsung hybrid atau bisa diakses daring melalui beberapa kanal YouTube, salah satunya Unair TV.
Rektor Unair, Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., bertindak sebagai pimpinan sidang pada sidang doktor terbuka ini. Kemudian, sebagai promotor Prof. Badri Munir Sukoco, SE., MBA., Ph.D., serta para penyanggah sidang, yang salah satu diantaranya adalah mantan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA.
Turut hadir pada sidang ini ayahanda AHY, yang juga Presiden RI ke-6, Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono; istri AHY, Annisa Pohan; adik AHY, Edhie Baskoro yang juga Wakil Ketua MPR RI 2024-2029, Aliya Rajasa, dan keluarga AHY lainnya.
AHY menempuh program studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) di Sekolah Pascasarjana Unair. Pada sidang kali ini, AHY menyampaikan materi disertasinya yang berjudul “Kepemimpinan Transformasional dan Orkestrasi Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas 2024”.
Sidang terbuka ini merupakan sidang promosi Doktor yang terlaksana setelah penguji menyatakan AHY lulus pada ujian sidang tertutup pada Kamis (12/9/2024) lalu.
Meskipun ia sedang menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), AHY mampu menyelesaikan proses perkuliahan dan semua persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Doktor.
Ketua Sidang, Mohammad Nasih membuka proses jalannya sidang. Kemudian, sidang berlanjut pada sesi tanya jawab dengan penyanggah. AHY mampu menjawab secara lancar dan lugas setiap pertanyaan dari para penyanggah. Melalui forum ini, AHY menyampaikan kebaruan hasil penelitiannya.
AHY selaku promovendus menyampaikan bahwa academic output mampu menjadi academic impact dengan kontribusi teori yang tadinya lebih pada tataran organisasi dan korporasi, ternyata mampu diaplikasikan ke tingkat negara karena cukup kompleks. Promovendus juga menyampaikan bahwa objektif indonesia emas 2045 mampu terwujud apabila adanya rasa optimis tapi juga realistis.
“Common interest dan common objective penting untuk visi Indonesia Emas 2045, mari samakan semangat untuk tujuan bersama tersebut. Jadi kita perlu membangun optimisme dan adanya adjustment sebagai bentuk penyesuaian dengan berbagai situasi,” ujar AHY.
AHY yang juga menjabat ketua umum Partai Demokrat ini juga menjelaskan bahwa terdapat poros kepemimpinan transformasional. Ia mengungkap bahwa good governance dan pimpinan yang mampu menyesuaikan diri adalah hal yang sangat penting.
“Sumber daya di tiap daerah berbeda, ada ketimpangan di tiap daerah, kita harus melihat itu secara utuh. Pemerintah harus hadir dengan leadership. Dalam hal ini leadership transformational menjadi penting karena tiap daerah butuh penyesuaian. Maka, birokrasi yang responsif dan adaptif tentu akan menyelesaikan banyak masalah,” ujarnya.
Ujian Sidang Terbuka ini berlangsung lancar dan memberikan insight baru, bahwa kepemimpinan transformasional mampu menjadi poros bagi sebuah bangsa yang mempunyai visi baik ke depan. Kemudian, orkestrasi sumber daya akan selalu menyesuaikan seiring dengan kemajuan zaman, kearifan lokal, dan heterogenitas Indonesia. Hasil akhir sidang terbuka ini menyatakan bahwa Promovendus dinyatakan lulus dan menyandang gelar doktor.
(khefti/rafel)