Saturday, December 20, 2025
spot_img
HomeEkonomikaTuntaskan Perizinan Budidaya Lobster di Vietnam, BALAD Grup Tunda Kunjungan Bisnis ke...

Tuntaskan Perizinan Budidaya Lobster di Vietnam, BALAD Grup Tunda Kunjungan Bisnis ke China

Momen ketika Gus Lilur (keempat dari kanan) melakukan business visit ke China pada Maret 2025 lalu. (foto: Balad Grup for Cakrawarta)

HANOI, CAKRAWARTA.com – Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) menunda rencana kunjungan bisnis ke China yang semula dijadwalkan pada 3 Juli 2025 menjadi 24 Juli 2025. Penundaan ini dilakukan untuk memfokuskan perhatian pada proses finalisasi perizinan budidaya lobster di luar negeri, khususnya di Vietnam.

Founder dan Owner BALAD Grup, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, menjelaskan bahwa dirinya bersama Direktur Utama sedang berada di Hanoi, Vietnam, guna menyelesaikan perizinan budidaya lobster melalui Department of Fisheries, Ministry of Agriculture and Environment (DOF MAE) Vietnam.

“Setelah Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 7 Tahun 2024 mengatur dua skema budidaya lobster, di dalam dan luar negeri, kami sedang menyiapkan diri untuk keduanya. Budidaya luar negeri hanya diizinkan jika pelaku usaha sudah memiliki budidaya dalam negeri dalam skala besar,” ujar Gus Lilur -sapaan akrabnya- dalam keterangannya melalui media ini, Jumat (27/6/2025) pagi.

Saat ini, BALAD Grup telah menjalankan budidaya lobster di dalam negeri dan akan memperluas operasinya dari empat teluk menjadi 16 teluk di Gugusan Teluk Kangean, Sumenep, Jawa Timur, dengan total luas mencapai 8.800 hektare.

Perizinan budidaya luar negeri tersebut ditargetkan rampung pada pekan pertama Juli 2025. Setelah itu, seluruh jajaran direksi BALAD Grup akan memusatkan perhatian untuk mengajukan izin resmi budidaya luar negeri ke Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP RI.

Dua Agenda Bisnis Ditunda

Penundaan agenda anjangsana ke China mencakup dua kegiatan utama:

  1. Survei Budidaya Teripang di dua provinsi yaitu Provinsi Shandong (China Utara) dan Provinsi Fujian (China Selatan)
  2. Survei Mesin Produksi Tambang, terkait rencana pengadaan mesin untuk mendukung operasional dua perusahaan tambang yang juga berada di bawah kendali para direksi BALAD Grup, yakni Sarana Nata Tambang Lestari Grup (Santri Grup), dan Bandar Indonesia Grup (BIG).

Kedua grup tersebut sedang menyiapkan diri sebagai pemasok pasir silika untuk dua perusahaan global yang beroperasi di kawasan industri JIIPE Gresik, Jawa Timur: Smelter Freeport dan Pabrik Kaca Xinyi.

Untuk menjamin kualitas produksi, Santri Grup dan BIG tengah menjajaki kerja sama dengan produsen mesin tambang pasir silika, timah, dan zirkon asal China, terutama untuk mendukung operasi tambang mereka di Jawa Timur, Bangka Belitung, Lampung, dan Kalimantan Tengah.

“Mitra usaha kami di China sudah menyiapkan jadwal kunjungan, tapi tuntasnya izin budidaya di Vietnam menjadi prioritas mutlak saat ini. Karena itu, seluruh agenda bisnis kami di China kami jadwalkan ulang ke akhir Juli,” tutur Gus Lilur.

BALAD Grup menyatakan optimistis dapat menjadikan Indonesia sebagai pusat baru perikanan budidaya dunia, dengan komitmen kuat pada keberlanjutan, investasi hijau, dan keadilan sosial.(*/adv)

Editor: Tommy dan Rafel

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular