
DENPASAR, CAKRAWARTA.com – Dari jantung Pulau Dewata, semangat kaderisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kembali bergema. Bertempat di Denpasar, HMI Cabang Denpasar resmi menggelar Training Raya, sebuah forum pengkaderan tingkat nasional yang menghimpun energi muda Islam dari berbagai penjuru Indonesia.
Sebanyak 40 peserta Latihan Kader (LK) II dan 17 peserta Latihan Khusus Kohati (LKK) telah lolos screening test ketat, menandai awal dari perjalanan intelektual dan spiritual yang tak hanya membentuk kader, tapi juga menempa pemimpin masa depan.
Acara yang berlangsung mulai hari ini, Senin (19/5/2025) hingga Sabtu (24/5/2025) mendatang, ini mengusung tema besar: “Revitalisasi dan Sinergitas Spirit Pengkaderan dalam Mencetak Kader Berkualitas Insan Cita Menuju Emas 2045.”
Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi hadir memberikan semangat. “Perkaderan adalah sumber mata air bagi kehidupan HMI,” ujar Viva dengan penuh haru. Pria yang pernah memimpin HMI Cabang Denpasar periode 1991–1992 ini mengenang bagaimana pelatihan kader menjadi denyut nadi regenerasi organisasi yang lahir pada 4 Februari 1947 itu.
“Tanpa kaderisasi, HMI akan kehilangan ruhnya. HMI bukan sekadar organisasi, ia adalah rumah kader, rumah nilai, dan rumah perjuangan,” tambahnya.
Menurut Viva, HMI tak hanya mencetak kader Islam, tetapi juga manusia-manusia yang mampu merangkul pluralitas. “Nilai-nilai keislaman yang inklusif, kemajuan, dan penghargaan terhadap keberagaman harus terus ditanamkan dalam setiap jenjang perkaderan,” ucap mantan Presidium Majelis Nasional KAHMI tersebut.
Ia menegaskan, HMI tak boleh lepas dari konteks kebangsaan. Nilai-nilai nasionalisme, cinta tanah air, dan semangat pengabdian menjadi fondasi yang tak bisa ditawar. “Kita tidak hanya mencetak sarjana, tapi menumbuhkan pemimpin yang mampu menjaga Indonesia dalam peluk persatuan.”
Training Raya HMI Denpasar tahun ini juga terasa istimewa. Dibuka langsung oleh Putri Suastini Koster, istri Gubernur Bali, pembukaan berlangsung meriah dan sarat makna. Tarian Bali membuka suasana dengan kearifan lokal, mempertemukan Islam dan budaya dalam harmoni yang memesona.
Ratusan undangan hadir: para alumni HMI, tokoh masyarakat, dan simpatisan dari berbagai daerah. Suasana haru dan bangga mewarnai pembukaan, seolah menegaskan bahwa HMI bukan hanya milik masa lalu, tapi terus hidup dan tumbuh dalam denyut zaman.
“Semoga dari Training Raya ini lahir kader-kader unggul yang tak hanya cerdas, tapi juga tangguh dan berhati nurani,” tutup Viva. “Mereka akan menjadi mata air yang tak pernah kering, terus mengalir menghidupi perjuangan HMI di masa depan.”
(Ardi/Rafel)