Sunday, April 28, 2024
HomeSosokProf. dr. Muhammad Miftahussurur, SpPD., MKes., PhD: Anggota Guru Besar Termuda D’Professor...

Prof. dr. Muhammad Miftahussurur, SpPD., MKes., PhD: Anggota Guru Besar Termuda D’Professor Band

Prof. dr. Muhammad Miftahussurur, SpPD., MKes., PhD. (foto: istimewa)

Surabaya, – Cerita perkenalan Prof. dr. Muhammad Miftahussurur, SpPD., MKes., PhD., dengan D’Professor Band bermula saat dirinya sepulang dari Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Selesai menamatkan pendidikannya di Baylor College of Medicine, Texas, Amerika Serikat, ia melihat pentas D’professor band di sebuah acara kampus.

Pentas itulah yang kemudian menuntun Miftah untuk memiliki keinginan serta kebanggan jika bergabung dengan D’Professor. Baginya, pentas para seniornya tersebut mengandung segudang makna dan pesan yang tersirat sangat kuat. Bahwa menjadi senior dan meraih jabatan tertinggi dosen sebagai Guru Besar bukan menjadi titik finis bagi seseorang untuk terus berkarya.

“Dulu, saat masih jadi dosen, sepulang dari Amerika, saya melihat pentas D’Professor. Dari situlah, muncul keinginan untuk bergabung,” ujarnya.

Bagi Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Unair itu, menyanyi merupakan salah satu hal yang sangat dirinya senangi. Sehingga D’Professor menjadi wadah yang cocok untuknya menyalurkan minat serta kesukaanya tersebut.

“Meski tak terlalu terampil memainkan alat musik, saya sangat seneng menyanyi,” ucapnya.

Miftah melanjutkan, kehadiran D’Professor itu membuka cakrawala inspirasi yang sangat berpengaruh. Bagaimana tidak, kebanyakan anggota band merupakan Guru Besar yang memiliki agenda kesibukan yang sangat padat. Banyak di antara mereka mengemban jabatan struktural di lembaga publik, pemerintah, hingga non-pemerintah.

“Tapi, di D’Professor band memiliki semangatnya sama. Dengan kesibukan, kita masih mau kumpul untuk membahas sesuatu yang bersifat tidak ilmiah saja,” katanya.

Pengoptimalan pada setiap apa yang dikerjakan tampak menjadi nilai yang tersirat ingin dibagikan oleh para anggota band. Seperti halnya yang dipraktikan oleh anggota D’Professor dengan segudang kesibukannya masing-masing.

Miftah mencontohkan Prof. Dr. dr. Widodo Ario Kentjono, SpTHT BKL Subsp Onk (K), founder dan Ketua D’Professor Band, juga menjadi rektor Universitas Wijaya Kusuma (UWKS). Lalu, Prof. Dr. dr.med Paul Tahalele, dr SpB Sp BTKV(K) FICS sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Widya Mandala (UWM).

Ada pula mereka yang menjabat sebagai direktur. Misalnya, Prof. Dr. Ir Endang Dewi Marsithah, MP selaku Direktur SDM Unair dan Prof. Dr. dr. Gadis Meinar Sari, MKes, Direktur LPPM Unair. Juga, Prof. Dr. dr. Nasronudin, SpPD, K-PTI FINASIM selaku direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), serta Prof. Dr. dr. Afif Nurul Hidayati, SpDVE SubsVen FINSDV FAADV, wakil direktur RSUA.

Selain itu, Prof. Dr. MedVet Fedik Abdul Rantam, DVM sebagai motor Vaksin Merah Putih Unair. Juga di pemerintahan, ada Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp PD-KPTI FINASIM  sebagai Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur.

Hal itu pulalah yang juga menginpirasinya untuk turut mengambil peran agar mampu terus berkarya di mana pun. Mengingat, Miftah juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Informasi; mengajar; sebagai dokter; bahkan peneliti.

“Terkadang saya juga membatalkan agenda saya untuk dapat berkumpul di D’Professor,” kenangnya.

“Ini semua membuktikan, D’professor band itu sebenarnya memang dibesarkan dan dijiwai atas kecintaanya sebagai guru besar Unair. Walau duduk di posisi mana pun,” imbuhnya.

Bagi Miftah, menjadi anggota band termuda dan Guru Besar junior di band memberikannya banyak pengalaman serta tantangan. Bagaimana tidak, mayoritas anggota band tergolong senior. Tentu minat serta karya genre musik band akan sedikit banyak terpengaruh. Sehingga banyak dinamika yang mendorong Miftah harus bijak dalam bersikap.

Keragaman personel serta dinamika band itu pulalah yang mendorong Miftah harus mampu beradaptasi dengan baik. Tak jarang, ia menjadi penjembatan dalam upaya memutuskan konsep pementasan band yang menaungi selera lama dan kekinian.

“Karakter dan kesibukan kami berbeda-beda. Namun, kami semua tetap bersemangat untuk kumpul bersama. Bersemangat berkarya untuk alamater tercinta, Universitas Airlangga,” pungkas pria yang juga Wakil Rektor Universitas Airlangga bidang internasionalisasi, digitalisasi dan informasi itu.

(pkip/mar/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular