JAKARTA – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di 8 Provinsi, 170 Kabupaten dan 26 Kota pada 9 Desember 2015 , Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengingatkan, agar semua pihak tenang demi lancarnya proses pemilihan. Khususnya bagi pasangan perwakilan Partai Politik (parpol), yang mencalonkan diri dalam Pilkada. Mereka yang nantinya disahkan menjadi pemenang lewat penghitungan suara, diharap tidak bangga diri. Demikian pula bagi yang kalah, agar tak kecewa dan mengamuk.
“Bila ada perbedaan pendapat tentang hasil pemilihan, saya berharap bisa diselesaikan secara damai, demokrasi, dewasa sesuai dengan jalur yang telah diatur Undang-Undang,” kata Presiden kepada wartawan, Senin (7/12) petang.
Sebelumnya, beberapa elit pemerintah ikut berpendapat terkait hal ini, utamanya dalam membesarkan hati pasangan calon (paslon) yang kalah. Mereka tidak perlu malu karena dalam Pilkada Serentak ini tak hanya di satu wilayah saja, paslon mengalami kekalahan. Ada banyak paslon lain yang juga mengecap pahitnya kekalahan, sehingga rasa malu menjadi lebih ringan karena ditanggung bersama.
Adapun Jokowi tak hanya memberi imbauan bagi paslon, ia juga menekankan pentingnya Pilkada Serentak bagi masyarakat. Mengingat, nasib daerah lewat kebijakan pemimpinnya, ditentukan oleh Pilkada ini. Sehingga, jangan sampai masyarakat sebagai pemilik suara, menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanggungjawab pada daerah mereka.
“Jangan lupa untuk datang ke TPS . Jangan lupa untuk memilih pemimpin Indonesia yang ditentukan oleh saudara-saudara sendiri, oleh rakyat sendiri,” imbuh Jokowi.
Sebelumnya, Presiden juga telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Kapolri untuk memastikan penyelenggaraan dan keamanan pilkada berjalan dengan baik.
“Saya menghimbau semua pihak untuk tertib, untuk sejuk dan ini adalah kegembiraan politik yang mari kita meriahkan bersama-sama,” pungkas mantan Walikota Solo itu.
(msa/bti)
