
PAMEKASAN, CAKRAWARTA.com – Setelah sempat vakum selama hampir empat tahun, Pelajar Islam Indonesia (PII) Pamekasan kembali menunjukkan eksistensinya. Melalui gelaran Konferensi Daerah (KONDA) ke-32, organisasi pelajar Islam legendaris ini resmi bangkit kembali dan siap mewarnai ruang dakwah pelajar di Kabupaten Pamekasan, Madura.
Konferensi yang digelar pada Minggu (27/7/2025) itu menghasilkan lima formatur baru yang berasal dari sekolah-sekolah menengah atas di Pamekasan. Khail, siswa kelas XI dari SMAN 1 Pamekasan, terpilih sebagai Ketua PD PII Pamekasan periode baru.
Empat nama lain yang mendampingi sebagai anggota formatur adalah:
- Nibraz (SMAN 1 Pamekasan – XI)
- Ruly (SMAN 3 Pamekasan – XI)
- Ihsan (SMAN 3 Pamekasan – XI)
- Syafira (SMAN 1 Pamekasan – XI)
Kembalinya PII Pamekasan bukan sekadar kelanjutan dari organisasi lama, melainkan semangat baru dalam membangun generasi pelajar yang berintegritas dan berdaya saing. Bagi banyak kalangan, khususnya alumni PII, kebangkitan ini menjadi momen berharga.
“Selamat dan sukses PD PII Pamekasan. Semoga pelajar Islam di Pamekasan makin kuat di bidang iman, ilmu, amal, dan dakwah,” ujar Kanda Zuher, salah satu anggota Keluarga Besar PII Pamekasan yang kini menetap di Malang, saat dihubungi secara terpisah, Selasa (29/7/2025).

Selama bertahun-tahun, PII dikenal sebagai wadah pembinaan pelajar yang tidak hanya menekankan aspek keislaman, tetapi juga penguatan karakter, kepemimpinan, dan kepekaan sosial. Banyak tokoh nasional, aktivis, hingga profesional lahir dari proses kaderisasi organisasi ini.
Bangkitnya kembali PD PII Pamekasan menjadi harapan baru di tengah tantangan yang dihadapi pelajar hari ini. Tantangan arus informasi, disrupsi teknologi, dan krisis nilai membuat ruang pembinaan seperti PII sangat dibutuhkan.
Para formatur terpilih menyatakan kesiapan mereka untuk segera merumuskan langkah-langkah strategis, termasuk pembinaan rutin, diskusi pelajar, hingga gerakan sosial berbasis dakwah di lingkungan sekolah.
“Kami ingin PII menjadi rumah besar bagi pelajar Islam Pamekasan. Tempat belajar bersama, bertumbuh, dan berjuang untuk menjadi kader-kader yang memiliki karakter kuat, berakhlak mulia dan mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara,” ungkap Khail singkat.
Langkah mereka memang baru dimulai. Tapi dari langkah pertama ini, secercah cahaya telah kembali menyala di kalangan pelajar Madura. Sebuah harapan baru lahir, tentang pelajar yang tak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga berkarakter, beriman, dan siap menjadi pemimpin masa depan. (*)
Kontributor: Ferdi
Editor: Abdel Rafi



