JAKARTA – Advokat terkenal, Adnan Buyung Nasution meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan, Rabu (23/9) sekitar pukul 10.15 WIB. Kabar tersebut bermula dari beredarnya informasi secara viral di media sosial. Saat dikonfirmasi, putri pengacara kondang itu, Pia Akbar Nasution membenarkan berita yang beredar tersebut.
“Betul. Ayah saya meninggal. Barusan pukul 10.15. Nanti akan dibawa ke rumah duka,” ujar Pia saat dihubungi Rabu (23/9).
Menurut Pia, jenazah ayahnya akan segera diberangkatkan ke rumah duka di Jalan Poncol Lestari No. 7, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
“Mohon dimaafkan segala kesalahan Bapak, semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisinya” imbuhnya.
Adnan sebelumnya dirawat di RSPI sejak Minggu (20/9) kemarin diduga karena mengalami sakit gangguan jantung. Pada Senin (21/9), kondisinya sempat membaik dan tak lagi memakai alat bantu pernafasan. Namun setelah itu kondisi kesehatannya kembali memburuk dan meninggal dunia.
Pesan Terakhir Sang Advokat
Sebelum meninggal dunia, dari informasi beberapa sahabat dan kolega yang berkunjung, Adnan Buyung Nasution sempat menuliskan catatan kecil dalam sebuah kertas sebagai catatan terakhirnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo), Bastian P. Simanjuntak, kepada tim Cakrawarta Rabu (23/9), siang. Berikut bunyi pesan terakhir pengacara senior dan terkenal sebagai pejuang demokrasi dan Hak-hak Asasi Manusia (HAM) yang ditulis pada Minggu, 20 September 2015 pukul 14.30 di RSPI, Jakarta.
“Jagalah LBH/YLBH. Teruskan pemikiran dan perjuangan bagi si miskin& tertindas,” tulis Adnan dalam kertas putih kecil.
(bps/bti)