Wednesday, April 30, 2025
spot_img
HomePolitikaDaerahPahlawan Pendidikan Digeser, Kepemimpinan Sekolah Kosong: Bupati Tanggamus Didorong Lakukan Evaluasi Total

Pahlawan Pendidikan Digeser, Kepemimpinan Sekolah Kosong: Bupati Tanggamus Didorong Lakukan Evaluasi Total

Bupati Tanggamus Saleh Asnawi. (foto: istimewa)

TANGGAMUS, CAKRAWARTA.com – Dunia pendidikan di Kabupaten Tanggamus sedang terusik. Di tengah semangat mencerdaskan anak bangsa, justru muncul dua ironi sekaligus: kekosongan kursi Kepala Sekolah di SMPN 1 Cukuh Balak selama lebih dari satu tahun, dan kebijakan mutasi yang menimpa seorang guru senior penuh dedikasi. Kedua persoalan ini kini menjadi sorotan publik, terutama para alumni dan pemerhati pendidikan di daerah pesisir Lampung ini.

Salah satu suara yang paling keras datang dari para mantan murid dan tokoh masyarakat yang tak rela melihat sosok guru teladan, Yarisuni, S.Pd., dimutasi menjelang masa pensiunnya. Guru Matematika yang dikenal berdedikasi tinggi itu telah mengabdi lebih dari 35 tahun. Ia adalah lulusan terbaik Universitas Lampung, dan lebih dari sekadar pengajar: ia adalah saksi hidup sekaligus pelopor lahirnya lembaga pendidikan formal di Cukuh Balak.

“Beliau bukan hanya guru. Beliau pondasi. Beliau adalah semangat yang menyalakan mimpi banyak anak pesisir yang dulu tak punya akses pendidikan layak,” ujar Setia Darma, S.H., M.H., alumni angkatan 2000 sekaligus praktisi hukum nasional.

Mutasi Yarisuni ke sekolah yang cukup jauh dari tempat tinggalnya dinilai sebagai bentuk pengingkaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan penghargaan atas jasa seorang guru. Apalagi, kebijakan ini dikeluarkan di tengah kondisi fisik dan usia beliau yang tak lagi muda.

“Justru di usia menjelang pensiun, beliau layak mendapat penghargaan, bukan perlakuan yang seolah menyingkirkannya. Ini bukan hanya soal jarak, ini soal keadilan,” tegas Setia.

Isu ini semakin kompleks karena beriringan dengan kekosongan jabatan Kepala Sekolah di SMPN 1 Cukuh Balak. Sudah lebih dari satu tahun, tidak ada figur pemimpin di sekolah ini. Sebuah kondisi yang tidak seharusnya dibiarkan berlarut-larut dalam sistem birokrasi pendidikan yang sehat.

Respon Bupati

Menanggapi dua isu tersebut, Bupati Tanggamus, Saleh Asnawi, akhirnya angkat bicara.

Kondisi tampak depan SMPN 1 Cukuh Balak. (foto: Zakar)

“Terima kasih atas informasinya. Nanti saya akan konfirmasi langsung ke dinas terkait mengenai masalah ini. Saya ingin tahu mengapa kekosongan bisa terjadi selama ini,” ujarnya, Rabu (30/4/2025), dengan nada yang menunjukkan keseriusan.

Desakan terhadap Bupati untuk melakukan evaluasi menyeluruh datang pula dari kalangan aktivis mahasiswa. Ali Wardana, C.P.M., Ketua Umum Mahasiswa Peduli Hukum dan alumni sekolah tersebut, menyebut mutasi guru senior ini sebagai kebijakan yang tidak logis dan mencederai semangat meritokrasi.

“Kalau pendidikan dijalankan atas dasar kedekatan dan politik, maka kita sedang meruntuhkan masa depan anak-anak kita. Kami akan kirim surat terbuka kepada Bupati, bahkan jika perlu mendesak pencopotan Kepala Dinas Pendidikan,” kata Ali.

Ia juga menyoroti lemahnya fungsi pengawasan DPRD, terutama dari wakil rakyat yang berasal dari Dapil Cukuh Balak.

“Mereka harus bicara. Jangan tutup mata terhadap ketimpangan ini,” tambahnya.

Kini, masyarakat menanti langkah nyata dari Bupati Saleh Asnawi. Apakah akan membela nurani pendidikan, atau membiarkan sistem berjalan tanpa empati dan penghargaan terhadap mereka yang telah mengabdi dalam sunyi.

(Zakar/Rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terbaru

Most Popular