Saturday, December 6, 2025
spot_img
HomeEkonomikaMenjelang 80 Tahun RI, BULOG Bawa Kabar Baik untuk Dapur Rakyat

Menjelang 80 Tahun RI, BULOG Bawa Kabar Baik untuk Dapur Rakyat

Ilustrasi. (foto: istimewa)

JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Menjelang peringatan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, kabar baik datang dari dapur-dapur rakyat. Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digencarkan Perum BULOG di seluruh penjuru negeri mulai membuahkan hasil nyata. Harga beras di pasar berangsur turun, diikuti penurunan harga gabah di tingkat petani setelah sempat melambung tinggi beberapa bulan terakhir.

“Sejak awal Agustus, BULOG menggelontorkan beras SPHP secara serentak di seluruh Indonesia. Hasilnya mulai terasa: harga kembali terkendali, pasokan aman, dan kepanikan masyarakat mereda,” ujar Direktur Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani di Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Ia menegaskan, tujuan utama SPHP adalah menjaga keseimbangan harga di hulu dan hilir. “Prinsip kami sederhana: melindungi petani agar harga di tingkat produksi tetap menguntungkan, sekaligus memastikan konsumen mendapatkan harga wajar. Dengan stok nasional yang kuat, kami optimis tren positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun,” imbuhnya.

Stok Aman, Harga Gabah Turun

Berdasarkan data terkini, stok beras nasional yang dikelola BULOG berada pada level aman untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun. Di sisi hulu, harga gabah kering panen (GKP) di berbagai daerah mulai terkoreksi seiring masuknya musim panen.

Direktur Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani. (foto: Bulog RI)

Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, pada periode 1–14 Agustus 2025, harga GKP turun di sejumlah wilayah, antara lain:

  • Aceh dari Rp7.750 menjadi Rp6.900/kg
  • Jambi dari Rp6.867 menjadi Rp6.720/kg
  • Sumatera Selatan dari Rp6.666 menjadi Rp6.543/kg
  • Jawa Tengah dari Rp6.814 menjadi Rp6.809/kg
  • DIY dari Rp6.608 menjadi Rp6.547/kg
  • Banten dari Rp6.527 menjadi Rp6.500/kg
  • Kalimantan Selatan dari Rp6.581 menjadi Rp6.533/kg
  • Sulawesi Barat dari Rp6.759 menjadi Rp6.730/kg

Penurunan ini dipicu oleh peningkatan pasokan gabah serta intervensi besar-besaran BULOG melalui penyaluran bantuan pangan alokasi Juni–Juli sebanyak 338 ribu ton dan distribusi beras SPHP sejak Juli hingga kini yang telah mencapai 29 ribu ton.

Distribusi Melalui 7 Saluran Strategis

Beras SPHP disalurkan BULOG melalui tujuh saluran strategis: pengecer di pasar rakyat, koperasi desa/kelurahan Merah Putih, outlet pangan binaan pemda dan Gerakan Pangan Murah (GPM), outlet BUMN, koperasi instansi pemerintah, Rumah Pangan Kita (RPK) BULOG, serta swalayan/toko modern.

Dampaknya terasa di 19 provinsi, termasuk Aceh, Jawa Barat, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku Utara, NTT, Papua Selatan, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Di wilayah ini, harga beras medium turun signifikan, meringankan beban masyarakat sekaligus memberi napas lega bagi pedagang kecil.

Dengan pasokan aman, distribusi lancar, dan harga yang mulai terkendali, BULOG memastikan masyarakat dapat menyambut hari kemerdekaan dengan hati tenang. “Program SPHP akan terus kami jalankan secara konsisten hingga akhir tahun demi menjaga stabilitas pangan di seluruh pelosok negeri,” tutup Ahmad Rizal. (*)

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular