
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor PW GP Ansor Jawa Timur menggandeng Pesantren Digipreneur Al-Yasmin Surabaya untuk mengembangkan model pengajian berbasis digital. Program bertajuk “Ngaji Digital” itu resmi mengudara pada episode perdana yang digelar di kompleks pesantren, hari ini, Minggu (23/11/2025).
Pengasuh Pesantren Digipreneur Al-Yasmin, H. Helmy M Noor, menyebut kolaborasi ini berangkat dari kedekatan dan komitmen bersama mengembangkan ekosistem dakwah yang adaptif.
“Al-Yasmin dan Ansor ini tetangga dekat. Semoga sinergi ini menjadi berkah dan menjadi miqot dakwah digital bagi MDS Ansor,” ujarnya.
Kegiatan perdana “Ngaji Digital” diawali dengan istighotsah untuk kedamaian NU yang dipimpin Ketua Pengajian MDS Rijalul Ansor, Gus Fahdi (Lirboyo). Helmy menegaskan bahwa MDS Ansor Jatim memiliki sumber daya manusia yang kuat baik dari jajaran pengurus maupun para gus dan lora, sehingga siap mengakselerasi dakwah digital.
“Kami yakin Ansor dan MDS memiliki banyak SDM hebat. Karena itu, pada episode pertama ini kami menghadirkan Lora Ismail Al Ascholi membahas Kitab Adab al-‘Alim wa al-Muta‘allim,” kata Helmy, yang juga menjabat sebagai Ketua LTN PWNU Jatim.
Ia menambahkan, era digital menuntut pendekatan dakwah yang lebih terbuka dan fleksibel. “Ke depan, ngaji bisa diakses kapan saja secara online, sehingga manfaatnya lebih luas. Al-Yasmin siap menjadi mitra strategis Ansor dalam dakwah digital,” ujarnya.

Keutamaan Ilmu dalam Tradisi Islam
Sebagai narasumber, Lora Ismail Al Ascholi membedah halaman awal Adab al-‘Alim wa al-Muta‘allim, yang menempatkan ahli ilmu pada derajat lebih utama dibanding ahli ibadah.
Ia mengutip Hadis Riwayat Imam Tirmidzi ketika Nabi Muhammad SAW menjelaskan kepada Sahabat Abu Umamah bahwa keutamaan seorang alim dibanding ahli ibadah ibarat keunggulan Rasulullah dibanding sahabat dengan amal paling sederhana.

“Orang yang menempuh jalan untuk mencari ilmu akan dimudahkan jalannya menuju surga,” ujar Lora Ismail.
Ia juga menekankan bahwa baik nasmau atau orang yang sekadar mendengar ilmu, maupun na‘qilu atau orang yang memahami dan merenungkan ilmu, sama-sama mendapat jaminan keselamatan dari api neraka.(*)
Kontributor: Tim MDS
Editor: Abdel Rafi



