Tuesday, February 11, 2025
spot_img
HomePolitikaDaerahMarak Dakwah Provokatif, LDNU Jatim: Momentum Tampilnya Pendakwah Aswaja An-Nahdliyah!

Marak Dakwah Provokatif, LDNU Jatim: Momentum Tampilnya Pendakwah Aswaja An-Nahdliyah!

Gus Wafi saat menyampaikan sambutan dalam Catatan Akhir Tahun 2024 LDNU Jatim di Surabaya, Sabtu (28/12/2024). (foto: LDNU Jatim for Cakrawarta)

Surabaya, – Pimpinan Wilayah (PW) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Timur menilai dunia dakwah masih didominasi dakwah provokatif dan minimnya dakwah yang ramah. Hal tersebut disampaikan Wakil Sekretaris PWNU Jatim Dr. KHM Wafiyul Ahdi, M.Pd.I., di Surabaya, Sabtu (28/12/2024).

Menurutnya, hal tersebut terjadi dikarena adanya globalisasi yang membuat semua manusia terkoneksi antara satu dengan yang lain melalui platform media digital.

“Akhirnya, ada kemudahan dalam menyampaikan dakwah secara langsung ke banyak jama’ah,” ujarnya.

Apa yang disampaikannya tu merupakan bagian dari “Catatan Akhir Tahun 2024 LDNU Jatim”. Menurutnya para pendakwah seharusnya lebih mengedepankan kasih sayang dan kedamaian di antara sesama umat manusia.

“Dan ini merupakan ruh dakwah Ahlussunah waljama’ah An-Nahdliyah,” tegasnya.

Ruh Aswaja An-Nahdliyah, lanjutnya, sejalan dengan nilai-nilai ramah dalam dakwah yang diajarkan al-Qur’an Surat Nahl ayat 125  yang artinya meminta para pendakwah untuk menyeru manusia kepada jalan Tuhan dengan kebijaksanaan dan pelajaran yang baik dan apabila harus berbantah-bantahan juga harus dengan cara yang baik pula.

“Dakwah Aswaja An-Nahdliyah itu menyeru dengan kasih sayang dengan pendekatan suhbah atau nuansa persahabatan dan ketauladanan,” ujar pria yang karib disapa Gus Wafi itu.

Namun perjalanan dakwah di tahun 2024 dalam pandangan LDNU Jatim memunculkan penyeru dakwah yang suka mencaci maki, provokasi, mudah menyalahkan dan membid’ahkan golongan lain, sehingga berpotensi memecah belah.

“Masifnya gerakan dakwah golongan tertentu yang mudah menyalahkan itu menjadikan dakwah Aswaja an-Nahdliyah melalui platform digital harus masif. Para pendakwah Aswaja An-Nahdliyah harus mampu membangun personal branding sehingga dapat kepercayaan dan diakui oleh masyarakat,” tukas Wakil Sekretaris LDNU Jatim bidang dakwah ini.

Untuk itu, PW LDNU Jatim, lanjutnya, akan menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan bagi para pendakwah Aswaja an-Nahdliyah dan membuat standar kompetensi seorang pendakwah yang mampu mengusung Islam rahmatan lil’alamin; program Safari Dakwah Aswaja An-Nahdliyah dan pelatihan pendakwah NU Milenial.

“Untuk mewujudkan itu semua, kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk PW LTN NU Jatim untuk memaksimalkan dakwah digital melalui podcast dakwah, mengoptimalkan penggunaan media sosial dan WA Dakwah Center termasuk berkolaborasi dengan Media Cetak dan Elektronik,” paparnya.

Sementara itu, Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz menegaskan bahwa dakwah yang dilakukan mengikuti prinsip ‘al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bi jadidil ashlah’ yang berarti memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil kebiasaan baru yang lebih baik.

“Karena itu saya berharap LTN NU Jatim dapat mempublikasikan karya ulama NU, kebijakan jam’iyah NU, dan program lembaga atau banom NU melalui konten digital dan platform digital, sehingga NU tetap relevan di era kekinian,” tandas pria yang karib disapa Gus Kikin itu.

(rils/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular