JAKARTA – Ketua Umum Presidium Sekber Kedaulatan Indonesia, Ali Mahsun menyatakan bangsa dan Tanah Air Indonesia telah porak poranda akibat ulah ‘pelacur’ anak bangsa sendiri yang seenaknya jual negeri ke bangsa asing. Menurutnya, akibat nafsu penjajah bangsa asing, Indonesia sudah tidak berdaulat lagi, 80% aset ekonomi dan kekayaan alam dikuasai asing.
“Lebih dari itu, sistem keuangan, sistem informasi dan komunikasi, dan sistem transportasi yang merupakan instrumen utama kedaulatan bangsa sudah tidak ada di pangkuan ibu pertiwi lagi. Indonesia harus segera diselamatkan. Kedaulatan Indonesia harus segera direbut kembali dari cengkraman bangsa asing,” Ali Mahsun dalam Pidato Kebangsaan di Monumen Tugu Proklamasi Jakarta, Rabu (18/11) sore.
Dalam Apel Akbar Menjahit Kedaulatan Bangsa: Mari Bung Rebut Kembali itu, Indonesia dinilai makin terpuruk, bahkan sudah tidak berdaulat dan justru dijajah kembali oleh bangsa asing. Menurut Ali, semua itu akibat Indonesia mengalami darurat konstitusi dan darurat kepemimpinan bangsa.
“Sudah tidak ada lagi Pancasila, tak ada lagi kepemimpinan bangsa, dan demokrasi liberal kebablasan tak terkendali. Uang atau kapital menjadi raja diraja mengatur segalanya di Indonesia,” tambah Ali yang juga Ketua Umum DPP Asosiasi PKL Indonesia itu.
Karena masih banyaknya anak negeri yang cinta dan bangga kepada Indonesia. Namun mereka berserakan laksana ayam kehilangan induk akibat krisis kepemimpinan dan gerusan penjajah bangsa asing. Ali menambahkan bahwa mereka ini harus segera dikonsolidasikan. Mereka harus dijahit satu sama lain, bersatu dan bahu membahu, bersama-sama segera selamatkan Indonesia, dan merebut kembali kedaulatan bangsa yang dirampas bangsa asing.
“Untuk itu, sesuai dengan hasil Rapat Sekber Indonesia Berdaulat pada 16 November 2015, maka dengan ini memberikan amanah sekaligus mendaulat Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso sebagai Ketua Dewan Pembina Sekber Indonesia Berdaulat,” pungkas Ali.
Sementera itu, dalam kesempatan yang sama, Jenderal TNI (Purn) Joko Santoso yang didaulat menjadi Ketua Dewan Pembina, menegaskan perlunya tekad, komitmen kebangsaan, dan persatuan semua elemen bangsa untuk menyelamatkan kedaulatan Indonesia saat ini yang sudah dikuasai asing.
“Jika para aktivis gerakan sudah bersatu dan bertekad bulat untuk memperbaiki bangsa dan kesadaran rakyat telah meluas saya siap untuk memimpin gerakan dan bersama-sama untuk mendesak DPR/MPR melakukan sidang istimewa selamatkan kedaulatan dan kondisi bangsa saat ini. Satu-satunya jalan menyelamatkan Indonesia harus kembali pada Pancasila dan UUD 1945 yang asli. Jangan berharap pada pihak lain. Semua elemen bangsa dan kita semua harus menduduki gedung MPR/DPR RI untuk mendesak itu, jangan desak di sini”, tegas mantan Panglima TNI itu.
Untuk diketahui, Apel Akbar Menjahit Kedaulatan Bangsa yang dihelat Sekber Indonesia Berdaulat dihadiri ratusan aktifis gerakan dan para tokoh nasional dan disertai penandatanganan Maklumat Tugu Proklamasi 2015 Indonesia Berdaulat sebagai wujud konkrit komitmen gerakan Selamatkan Indonesia dan Rebut Kembali kedaulatan bangsa dari cengkraman bangsa asing. Diantara tokoh nasional yang hadir, Jenderal (Purn) Djoko Santoso, dr. Ali Mahsun, Ratna Saroempaet, Andi Nurpati, Mayjen TNI Purn Prijanto, Brigjen TNI Purn Aditya Warman (Waketum GBN), Egi Sudjana, M Hatta Taliwang (IEPSH) Jusuf Rizal (LIRA), mantan Panglima Pamswakarsa Abdullah Rasyid, Salman Bunasti Ketua Umum GERAHAMTARA, Rijal Ijal Ketua Umum KOBAR, Abdul Malik Ketua Umum FKRJ, Abdullah Mansuri Ketua Umum IKAPPI dan lainnya. Hadir Puluhan Ketua Umum Organisasi Pemuda dan Mahasiswa diiantaranya adalah Ketua Umum GPII Karman BM, Ketua Umum IMM Beni Pramula, Ketua umum HIMMAH AL WASHLIYAH Aminullah Siagian, Koordinator Mahasiswa dan Pemuda Kristen (AMPK) Samuel Lengkey, Kordinator BEM se-Tanah Air Zainuddin, Bastian P Simanjuntak Ketua Umum GEPRINDO, Keluarga mahasiswa Cibaliung Banten, KUMAUNG banten, Laskar Bugis Makasar, Laskar Masyarakat Tertindas, KIBLAT, APKLI, GSAB, KPMPI, PKL, Buruh, dan lain-lain.
(am/bti)