
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Udara hangat Surabaya disambut takbir dan senyum ramah saat delapan mahasiswa dan dua dosen dari Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam melangkahkan kaki di pelataran Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Jumat (20/6/2025).
Kekaguman segera terpancar dari wajah mereka. Bukan hanya karena kemegahan arsitekturnya, tetapi juga karena inovasi, kebersihan, pelayanan jamaah, hingga pengelolaan dakwah digital yang menyatu harmonis dalam denyut aktivitas masjid kebanggaan Jawa Timur itu.
“Kami benar-benar kagum. Ini bukan sekadar masjid, ini adalah simbol peradaban Islam yang hidup,” ujar Prof. Madya Kamal Marjuni, pimpinan Pusat Penyelidikan Mazhab Syafii dari UNISSA. Ia menyebut kunjungan ini merupakan bagian dari program Inbound Mobility untuk memperkuat relasi akademik dengan UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, sekaligus menjalin ikatan spiritual dengan Masjid Al-Akbar.
Kunjungan penuh kehangatan itu disambut langsung oleh Ketua Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS, DR KHM Sudjak, M.Ag, didampingi Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UINSA, Hj Suqiyah Musafa’ah, M.Ag, serta Kaprodi Desain STAI MAS, Hj Nur Mahmudah.
Dalam sesi ramah tamah, Prof Kamal Marjuni mengaku tersanjung atas sambutan hangat yang diberikan. Ia mengungkapkan ketertarikannya pada sistem pengelolaan MAS yang mampu memadukan nilai-nilai religius dengan inovasi modern.
Dr. KHM Sudjak pun berbagi cerita mengenai MAS yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi ruang edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Ia memperkenalkan berbagai destinasi unggulan di area MAS seperti Taman Asmaul Husna, Edupark, Urban Farming, Green Toilet, hingga Green House.
“Alhamdulillah, kami dapat saling bertukar pengalaman. Mereka sangat tertarik pada sejarah dan sistem pengelolaan Masjid Al-Akbar yang terintegrasi dengan nilai-nilai peradaban Islam yang maju,” ujar Dr. Sudjak.
Sebagai bentuk penghormatan, delegasi dari Brunei menyerahkan dua mushaf Al-Qur’an yang ditulis tangan langsung oleh Sultan Brunei ke-3. Masing-masing diawali dengan kalimat suci “Bismillahirrahmanirrahim” dan “A’udzu billahi minasy-syaithanir-rajim”. Simbol persahabatan dan penghormatan yang sangat dalam.
Usai penyerahan simbolis itu, para tamu diajak mengelilingi berbagai fasilitas unggulan MAS, termasuk Menara 99 meter yang ikonik dan menjadi salah satu daya tarik wisata religi di Surabaya.
Tak hanya kali ini, kunjungan dari Brunei Darussalam ke MAS telah beberapa kali dilakukan. Sebelumnya, pada 10 Mei 2025, Pengurus Masjid Kampung Masin juga melakukan studi banding ke MAS untuk mendalami tata kelola kelembagaan masjid, pemberdayaan ekonomi umat, dan pengembangan program keagamaan yang profesional.
Masjid Al-Akbar terus menjadi jembatan persaudaraan Islam lintas negara, tempat bertemunya intelektual, spiritualitas, dan cita-cita membangun peradaban Islam yang ramah dan membumi.(*)
Editor: Tommy dan Abdel Rafi