JAKARTA – Setelah hampir 6 bulan Sudinsos Jakarta Selatan (Jaksel) tidak pernah mempersulit pasien pasca didemo Relawan Kesehatan (REKAN) Indonesia daerah Jaksel. Ironisnya, terbaru Sudinsos Jaksel berulah lagi dengan mempersulit pasien miskin yang akan meminta surat percepatan aktifasi kartu peserta BPJS. Hal itu diungkapkan oleh Ketua REKAN Indonesia Pusat, Agung Nugroho kepada tim cakrawarta.com hari ini, Senin (1/2/2016).
Berdasarkan data yang diberikan oleh Agung, pasien tersebut bernama Hernawati Parwoto dengan nomor rekam medik 1237241. Hasil diagnosa dari Rumah Sakit Fatmawati menyatakan Hernawati didera Pneumothorax sebelah kanan.
Hernawati dirawat pada 6 Januari 2016 dimana batas waktu terakhir mengurus BPJS kelas 3 langsung aktif adalah hari ini. Dirinya udah mempunyai SKTM dari Kelurahan Cilandak Barat tertanggal 29 januari 2016, rekening listrik 900 watt dan berupa rumah kontrakan dengan suami bekerja sebagai supir taksi.
“Jumat (29/1/2016) keluarga pasien sudah membawa persyaratan ke Sudinsos Jaksel namun dipersulit Pak Budiman. Dikatakan bahwa Surat Rekomendasi untuk membuat BPJS belum bisa diterbitkan dengan alasan surat masuk dirawat di RSUP Fatmawati tidak distempel. Padahal surat masuk itu adalah sah dari RS Fatmawati,” papar Agung.
Menurut Agung, hari ini sekitar 30 orang perwakilan warga tempat tinggal pasien bersama Rekan Indonesia Jaksel akan meminta klarifikasi Sudinsos Jaksel terhadap pelayanan yang mempersulit pasien itu.
“Betul, hari ini (1/2/2016) kita akan mendatangi Sudinsos Jaksel untuk klarifikasi,” pungkasnya.
(bti)