Tuesday, May 21, 2024
HomeSosokKisah Putri Nabilah: Pernah Ke Belanda, Kangen Lalu Kembali Ke Negeri Kincir...

Kisah Putri Nabilah: Pernah Ke Belanda, Kangen Lalu Kembali Ke Negeri Kincir Angin Melalui Beasiswa LPDP

Putri Nabila mahasiswi program Master of Sustainable Business and Innovation Wageningen University & Research, Belanda. (foto: istimewa)

SURABAYA – Putri Nabilah adalah salah satu dari sekian alumni Universitas Airlangga (Unair). Melalui perjalanan yang tentu tak nampak mulus, kini Mahasiswa Berprestasi Unair Tahun 2022 itu tengah menempuh pendidikan S2 di Wageningen University & Research, kampus bergengsi di Belanda versi THE WUR (Times Higher Education World University Rankings) 2023.

Putri, sapaan akrabnya, bercerita bahwa keinginannya untuk melanjutkan studi S2 di Belanda berlatar belakang dari pengalamannya ketika mengikuti program pertukaran mahasiswa internasional. Pada tahun 2021, ia lolos dalam program IISMA (Indonesia International Students Mobility Awards) di negara yang sama, tepatnya di University of Twente.

“Saya melalui program IISMA, alhamdulillah, punya kesempatan belajar di Eschede Belanda selama satu semester atau setara enam bulan,” paparnya pada media ini.

Putri mengaku bahwa enam bulan di Belanda terasa sangat singkat. Hal itu membuatnya ingin kembali setidaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Aku merasa bahwa enam bulan itu ternyata singkat banget. Rasanya pengin lebih lama di sana, pengin ada kesempatan balik ke sana buat S2,” terangnya.

Keinginan untuk kembali ke Belanda itu akhirnya terwujud. Putri mendapatkan kesempatan melanjutkan studi S2 di Belanda melalui program beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Ia mempersiapkan beasiswa prestisius itu sembari bekerja dan menuntaskan statusnya sebagai mahasiswa tingkat akhir.

“Aku sempat kerja dulu sebelum lanjut S2 ini. Sembari kerja, aku juga persiapan, mulai dari tes IELTS dan sebagainya. Aku ngerasa perlu trial dan error, jadi sebelum lulus aku mulai persiapan dan nyoba apply supaya tahu medan yang aku lalui lebih awal. Alhamdulillah akhirnya langsung keterima,” jelasnya.

Saat ini, Putri mengambil program Master of Sustainable Business and Innovation Wageningen University & Research. Pengalaman, ketertarikan, dan keinginan untuk membawa perubahan menjadi latar belakang ia memilih program itu.

“Aku memilih itu soalnya berkaitan dengan apa yang dulu aku pelajari. Dulu aku sempat magang di salah satu perusahaan minyak dan batu bara. Di sana aku belajar tentang sustainability,” katanya.

Menurutnya, sustainability dan isu-isu perubahan iklim saat ini tengah menjadi diskursus yang banyak menjadi perbincangan. Tidak hanya di kalangan masyarakat global tetapi juga di Indonesia.

Di sisi lain, ia melihat adanya potensi untuk menerapkan konsep sustainability di Indonesia, khususnya di sektor bisnis dan inovasi. “Di Indonesia nanti itu kita bakal ke arah yang lebih sustainable. Mungkin di tahun 2030 nanti, carbon trading bakal ramai, demikian halnya dengan isu-isu climate change. Jadi, aku ambil program ini juga karena mencari alignment dari kebutuhan dan ketertarikan,” ungkapnya.

Seiring bertambahnya pengetahuan tentang sustainability, Putri menilai bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum menerapkan konsep ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Putri berharap dirinya dapat berkontribusi untuk membawa Indonesia ke arah transisi yang lebih sustainable di berbagai sektor.

“Sering kali kita enggak sadar kalau kita itu berkontribusi pada kerusakan lingkungan. Jadi aku pengin berkontribusi untuk transisi ke arah yang lebih sustainable. Nantinya peranku lebih ke how to help, misalnya perusahaan supaya enggak lagi bergantung ke pemakaian batu bara dan sebagainya,” tegas wanita yang pernah menjadi Duta Unair 2021 itu mengakhiri keterangannya.

(pkip/mar/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular