JAKARTA – Kegiatan jambore nasional mahasiswa Indonesia yg berlangsung di cibubur 4-6 Februari 2017 lalu menyisakan penyeselan dari berbagai pihak.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Jakarta, Riyan Hidayat, menilai bahwa jambore tersebut telah merusak nilai independensi mahasiswa sebagai agen perubahan dan kontrol.
“Banyak hal yang membuat kita menolak dan menentang atas terselenggaranya kegiatan tersebut yang berujung aksi dan kita lihat justru bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945.” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa Jambore tersebut terkesan sangat mendadak dan sarat kepentingan politik tertentu. “Sebelumnya, tidak ada informasi sedikitpun apalagi undangan yang kita terima secara langsung. Ya mungkin karena acaranya mendadak kali ya dan “sangat penting” untuk kelompok mereka,” ungkapnya saat dihubungi.
Riyan juga menyayangkan adanya mahasiswa UIN Jakarta yang mengikuti kegiatan tersebut. “Kami sangat menyayangkan adanya mahasiswa UIN Jakarta yang mengikuti kegiatan tersebut. Karena sebagai representasi daripada mahasiswa UIN Jakarta kita tidak mengutus siapapun untuk mengikuti kegiatan itu,” tegasnya.
Ia menghimbau kepada seluruh Mahasiswa Indonesia untuk tetap independen dalam bersikap khususnya terkait persoalan politik yang sangat sensitif.
“Saya menghimbau kawan-kawan mahasiswa tetap menjaga independensinya untuk kritis terhadap kebijakan apapun yang merugikan kepentingan rakyat. Jangan justru masuk ke dalam perangkap kepentingan politik praktis tertentu yang hari ini sangat sensitif,” pungkasnya.
(kf/bti)