JAKARTA – Pada hari Selasa(7/2/2017) Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) melansir hasil survei mengenai program penerapan plat kendaraan ganjil genap dan rencana penerapan ERP (Electronic Road Pricing) dalam bentuk Ngopi Bareng di KedaiKOPI. KedaiKOPI melakukan survei tatap muka tentang kondisi sosial ekonomi di Jakarta. Survei ini sendiri dilakukan dengan melibatkan 400 responden dengan metode tatap muka pada 9-12 Januari 2017 lalu.
Founder KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan bahwa hasil survei yang diluncurkan kali ini adalah tentang respon masyarakat DKI terhadap program alternatif dalam mengatasi kemacetan di ibukota.
“Sebelumnya kami survei tentang pilihan transportasi warga Jakarta, kali ini kami ingin mengetahui respon publik tentang program Ganjil Genap dan rencana ERP,” ujar Hendri Satrio dalam keterangannya pada awak media, Kamis (9/2/2017).
Untuk program Ganjil Genap, 71,75% responden mengatakan Ganjil Genap tidak efektif dalam mengatasi kemacetan. Ada 27% responden yang mengatakan efektif sementara sisanya menjawab tidak tahu
Program ERP yang akan diluncurkan mendapat respon lebih baik dari masyarakat dibandingkan dengan program Ganjil Genap walaupun belum melewati level 50%. Hanya 32,75% responden mengatakan ERP akan efektif mengatasi kemacetan, sementara 64,25% berpendapat tidak akan efektif sementara sisanya tidak tahu.
(bm/bti)