Friday, March 29, 2024
HomeGagasanHari Lahir Pancasila di Era Wabah Covid-19

Hari Lahir Pancasila di Era Wabah Covid-19

 

Di bulan Juni (1 Juni) telah diputuskan pemerintah sebagai Hari Lahir Pancasila, di mana Bung Karno adalah penggalinya.

Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa Indonesia. Melalui falsafah ini proses penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta cita-cita proklamasi kemerdekaan diwujudkan.

Hari Lahir Pancasila telah ditetapkan pada 1 Juni di era pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk diperingati setiap tahunnya. Juga disebut “Bulan Soekarno, ” karena pada tanggal 6 Juni 1901, Bung Karno lahir dan 21 Juni 1970, beliau wafat. Semua peristiwa ini terjadi pada bulan Juni.

Sebagaimana peringatan hari-hari bersejarah lainnya, Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020, juga diperingati di tengah merebaknya virus corona.

Tentang Pancasila ini, tentu kita masih ingat ketika pada 1 Juni 2013, Wakil Presiden RI di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang ke Ende (Nusa Tenggara Timur) untuk meresmikan Monumen Bung Karno. Hal ini cukup menggambarkan seorang Soekarno sedang menghabiskan waktunya untuk merenung tentang filisofi kehidupan rakyat Indonesia. Perenungan itu terjadi ketika Bung Karno dibuang Belanda selama empat tahun (14 Januari 1934-18 Oktober 1938) di Flores.

Bung Karno terlihat duduk merenung di bawah pohon sukun yang bercabang lima. Di bawah pohon ini lahir hasil perenungan yang membuahkan hasil berupa lima butir pemikirannya dan menjadi falsafah kehidupan bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Kemudian hasil perenungan Bung Karno ini dimunculkan dalam pidato tanpa teks selama satu jam di dalam sidang pertama Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.

Roeslan Abdulgani, yang pada waktu itu menjadi juru bicara Manipol/Usdek menceritakan bahwa pada suatu malam sebelum 1 Juni 1945, Bung Karno lebih dahulu memohon petunjuk Allah SWT, apa yang harus diucapkan sehubungan dengan masalah dasar negara dalam Sidang BPUPKI esok harinya.

Pada hari keempat sidang, Bung Karno memenuhi permintaan Ketua BPUPKI dengan menguraikan berapa pentingnya Indonesia merdeka dan sebagai dasarnya Pancasila.

Tahun 1947, setelah Indonesia merdeka, dr. Radjiman Wedyodiningrat, mantan Ketua BPUPKI memberi pengantar pada penerbitan Bung Karno 1 Juni 1945 yang disebutnya sebagai lahirnya Pancasila.

Urutan awal Pancasila yang diucapkan Bung Karno pada 1 Juni 1945 itu adalah: Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Indonesia dan Ketuhanan.

Pidato ini dirumuskan oleh sembilan tokoh terpilih, yaitu Soekarno, Hatta, A.A. Maramis, Abikusno Tjokrosuyoso, Abdul Kahar Muzakar, H. Agus Salim, Ahmad Subardjo, K.H. Wahid Hasyim, dan Muhammad Yamin pada 22 Juni 1945, yang rumusannya dinamakan Piagam Jakarta.

Urutan Pancasila dalam Piagam Jakarta, yaitu Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, maka besoknya tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno-Hatta, secara aklamasi diangkat oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

Adapun urutan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan RI pada 18 Agustus 1945, yang hingga sekarang, yaitu, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Ketika belum genap Presiden Joko Widodo menyelesaikan tugasnya selama lima tahun pertama (sekarang memasuki periode pemerintahan lima tahun kedua), muncul gugatan dari Adian Husaini,  bahwa Hari Lahir Pancasila bukan tanggal 1 Juni. Sudah tentu pernyataan ini mengagetkan. Mengapa baru sekarang gugatan itu dilontarkan? Bagaimana pun juga masih perlu penelaahan sejarah lebih serius.

Bukti-bukti sejarah, lanjut Adian,  justeru menunjukkan, bahwa rumusan Pancasila resmi saat ini, sebenarnya lahir pada 18 Agustus 1945. Oleh sebab itu, lebih tepat jika hari lahir Pancasila disebut tanggal 18 Agustus 1945.

Sementara tanggal 1 Juni adalah peringatan Pidato Bung Karno yang mengungkapkan istilah Pancasila, dan bukan Hari Lahir Pancasila, sebagaimana rumusan saat ini. Demikian tanggapan Adian Husaini tentang Hari Lahir Pancasila.

Untuk itu, perlu sekali diupayakan dialog-dialog konstruktif lebih lanjut.

 

DASMAN DJAMALUDDIN

Sejarawan dan Jurnalis Senior

RELATED ARTICLES

Most Popular