YOGYAKARTA – Terjadinya peristiwa bom bunuh diri di sekitar Masjid Nabawi di MadinahPernyataan, Arab Saudi pada Senin (4/7/2016) semalam turut mengundang reaksi dari berbagai lembaga dan organisasi kemasyarakatan (ormas) di Indonesia. Salah satu ormas yang bersuara tersebut adalah Muhammadiyah. melalui pimpinan pusatnya, Muhammadiyah mengutuk keras tindakan teror bom tersebut.
Peristiwa yang tidak hanya terjadi di luar masjid Nabawi di Madinah tetapi juga Jeddah dan Qatib itu menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir sangat sulit diterima akal sehat mengapa tindakan dilakukan di tanah haram, tempat suci umat Islam.
“Tetapi tragedi ini sekaligus meneguhkan pandangan bahwa terorisme adalah musuh agama dan kemanusiaan di mana dunia Islam pun menjadi korban. Terorisme merupakan tindakan munkar dan dhalim yang merusak kehidupan semesta,” ujar Haedar Nashir dalam keterangan persnya di Yogyakarta, Selasa (5/7/2016).
Sama dengan bom yang terjadi di Turki, Irak dan Lebanon, menurut Haedar merupakan tindakan fasad di muka bumi yang dimurkai Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Menurutnya, pelaku, dalang dan kekuatan di belakangnya merupakan sosok-sosok paranoid yang menghancurkan kehidupan serta menodai keluhuran agama, moral, dan kemanusiaan universal.
“Atas nama apapun tidak boleh menoleransi setiap bentuk terorisme karena menghancurkan kehidupan dan mengancam masa depan peradaban dunia,” tegasnya.
Bagi Nashir, Muhammadiyah sentiasa menegaskan terorisme adalah musuh dunia sehingga diperlukan kerjasama internasional yang solid, terbuka, objektif dan sungguh-sungguh dalam memerangi kejahatan global tersebut.
Nashir atas nama Muhammadiyah mendesak dunia Islam untuk bersatu melawan segala bentuk terorisme dan organisasi yang berada di belakangnya agar tidak menjadi area penghancuran bangsa di kawasan Timur Tengah dan belahan dunia lainnya. Ia menilai bahwa langkah sistematis semua bangsa dan negara sangat diperlukan untuk melawan terorisme dan memotong akar masalah serta aktor – aktor di belakangnya sehingga tercipta tatanan dunia damai dan berkeadaban utama.
Untuk diketahui, hingga saat ini penanggung jawab teror bom ini masih belum terindentifikasi walaupun di berbagai sumber dan tempat disinyalir terkait ISIS terutama setelah muncul kabar klaim dari pihak ISIS sendiri.
“Hanya dengan usaha yang sungguh-sungguh untuk membasmi terorisme maka pelaku dan penanggung jawab teror dapat diidentifikasi, diadili, dan dihukum berat. Kami yakin hanya dengan niat dan tekad serta usaha yang dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang tulus dan sungguh-sungguh maka terorisme dapat dihentikan. Seluruh umat manusia tidak boleh kehilangan optimisme dalam memerangi terorisme,” pungkasnya.
(aij/bti)