Tuesday, April 22, 2025
spot_img
HomeSosokGus Lilur dan Tim BALAD Grup: Sukses Bisnis di Luar Negeri, Tetap...

Gus Lilur dan Tim BALAD Grup: Sukses Bisnis di Luar Negeri, Tetap Jaga Tradisi Santri

Gus Lilur dengan gaya lesehan yang menjadi ciri khasnya sebagai santri alumni pesantren ketika ditemui di rumahnya di Situbondo beberapa waktu lalu. (foto: dokumen pribadi) 

Hanoi,Founder dan owner Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy mengatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya, baru saja menyelesaikan rangkaian perjalanan bisnis ke Singapura, China, dan Vietnam.

Meskipun menginap di hotel bintang lima seperti Hilton Singapura, JW Marriot China, dan Melia Hanoi Vietnam, tim manajemen tetap mempertahankan tradisi lesehan sebagaimana mereka dahulu akrab dengan tradisi tersebut sebagai seorang santri.

“Pimpinan Bandar Laut Dunia Grup mayoritas adalah santri alumni pesantren. Jadi kami terbiasa makan lesehan, ngampar berjamaah,” ujar pengusaha muda yang akrab disapa Gus Lilur itu dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025) malam.

Puncaknya, Gus Lilur dan para pimpinan Balad Grup itu menggelar buka puasa lesehan di Kamar The Grand Suite 2101 Hotel Melia, Hanoi, Vietnam tempat mereka menginap. Mereka menggelar karpet, menyajikan makanan, minuman, buah, dan kue, serta berbuka puasa bersama.

Menurut salah satu anggota Tim, pengalaman ini sangat unik dan berbeda dari biasanya. “Ini kayak buka puasa di Masjidil Haram,” katanya. Namun, dia juga menambahkan bahwa keberkahan dan kesucian tempat tentunya sangat berbeda.

Pengalaman lesehan ala santri di hotel bintang lima ini menjadi salah satu momen yang tak terlupakan bagi Pimpinan Bandar Laut Dunia Grup. Mereka juga berharap bahwa pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk menikmati kebersamaan dan keberkahan dalam berbuka puasa.

Gus Lilur menegaskan bahwa perjalanan bisnis Tim BALAD Grup Kali ini membuahkan hasil positif yang ditandai dengan penandatanganan beberapa kontrak jual beli.

“Setelah Lebaran, Bandar Laut Dunia Grup akan fokus pada pengembangan area budidaya seluas 90.000 hektar di Gugusan Teluk Kangean, Sumenep, Jawa Timur. Semuanya didasari niat ibadah dan pengabdian kepada kemanusiaan,” pungkasnya.

(Tommy/Rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular