JAKARTA – Energy Watch Indonesia (EWI) menilai pernyataan Dirjen Migas Kementerian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja yang menyatakan bahwa penyerahan 70% Blok Mahakam kepada Pertamina untuk memperkuat Pertamina dan bukan melemahkan justru mengecewakan.
“Dalihnya pemerintah (Dirjen Migas) bahwa 30% bagian Total dan Inpex akan di-swap dengan saham di blok lain seperti Masela atau di Aljazair. Entah dasar pemikiran apa pemikiran seperti ini bisa keluar dari seorang Dirjen. Sungguh ini mengada-ada dan tidak bisa diterima akal sehat,” ujar Ferdinand Hutahaean, Direktur Eksekutif EWI dalam keterangan tertulis pada wartawan di Jakarta, Sabtu (27/6).
Menurut Ferdinand, saat ini pihak Total maupun Inpex belum memberikan pernyataan resmi apakah akan menerima partisipasi 30% atau menolak. Sehingga menurut pihaknya sangat aneh jika Dirjen Migas menyampaikan ke publik porsi 30% Blok Mahakam akan di-swap dengan saham di lokasi lain milik Total seperti Blok Masela atau di Aljazair? Ini aneh dan terkesan ngarang.
EWI berharap lebih baik Dirjen Migas segera mengusulkan revisi keputusan penyerahan Blok Mahakam yang sudah diumumkan dan menghentikan pemunculan wacana yang tak berdasar.
“Kita fokus saja menguasai sumber energi lokal secara bertahap. Tidak usah latah mau ekspansi keluar. 85% sumber energi kita dikuasai asing, kita fokus disini saja sehingga target menuju Ketahanan Energi bisa kita capai secara bertahap sesuai cita-cita Trisakti Bung Karno dan Nawacita,” tutup Ferdinand.
(gg/bti)